Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tahun 2021 Kembali Belajar Dimulai, Saatnya Kembali Menyiasati Kejenuhan Anak

3 Januari 2021   20:41 Diperbarui: 3 Januari 2021   22:22 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tangkapan layar portal Rumah Belajar Kemendikbud

Awal Tahun 2021, saatnya anak-anak kita kembali belajar, masih tetap dengan metode pembelajaran jarak jauh. Bosan? Iya, mungkin sebagian anak-anak kita di seluruh Indonesia, menghadapi rasa bosan ketika harus selalu Belajar di rumah. Selalu di rumah saat belajar.

Anak Butuh Support dari Orang Tua

Terutama untuk kalangan siswa tingkat SD dan PAUD. Baiklah, tulisan saya ini mengulas perihal kegiatan belajar jarak jauh, khususnya tingkat Sekolah Dasar. 

Tulisan ini saya buat dengan contoh pengalaman dari anak seusia anak saya sendiri, yang saat ini masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Tanpa bertemu teman, juga guru. Padahal, anak-anak kita masih senang-senangnya bersosialisasi dengan teman-temannya di sekolah. Kejenuhan pasti melanda. 

Karena itulah kita sebagai orang tua, harus kembali memberi semangat kepada anak-anak kita untuk tetap belajar, meskipun masih dengan belajar jarak jauh. Belajar online. 

Kondisi ini harus diterima oleh anak-anak kita. Kejenuhan terhadap cara belajar dengan jarak jauh, pasti dialami oleh anak-anak kita. Naluri anak, mungkin juga naluri kitra semua, naluri manusia sebagai mahluk sosial, tentu saja melakukan interaksi sosial secara langsung. 

Namun kondisi pandemi yang faktual, tidak mungkin dihindari, nyata terjadi di dunia ini, yang mungkin tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Kondisi yang membuat miris sekaligus memperihatinkan. 

Ilustrasi Pembelajaran jarak jauh. Sumber: https://www.dw.com/id/
Ilustrasi Pembelajaran jarak jauh. Sumber: https://www.dw.com/id/
Mungkin kita merasa sedih, segala aktivitas kita sehari-hari, tiba-tiba harus dihentikan. Kebiasaan kita bersosialita, bertemu dan berkumpul dengan sahabat, saudara, keluarga dan semua handai tolan, mau tidak mau dibatasi, bahkan hampir tidak bisa kita lakukan sama sekali. 

Kecuali dalam kondisi tertentu, kondisi terpaksa, ataupun kondisi yang membuat kita harus menjaga dengan disiplin protokol kesehatan. Berdamai dengan pandemi, lalu cara interaksi kita yang berubah, tidak bersentuhan dengan orang lain dan yang pasti menjaga jarak. 

Kondisi yang membuat kita secara sosial juga menjadi berjarak. Kondisi ini harus pula dipahami oleh anak-anak kita yang awal tahun ini kembali belajar, dengan cara belajar jarak jauh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun