Mohon tunggu...
Wuri Handayani
Wuri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Guru/ TKIT Arofah 1 Boyolali

suka traveling ke alam, pribadi yang sedikit introvert dan suka dengan ketenangan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penggunaan Roda Pintar Sebagai Salah Satu Media Pembelajaran Alternatif untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Simbol Angka Pada Anak

24 November 2023   18:03 Diperbarui: 24 November 2023   18:46 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru memberikan penjelasan tentang penggunaan Roda Pintar/dokpri

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 angka 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Permendiknas No 58 Tahun 2009 menyatakan bahwa; Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Aspek perkembangan anak usia dini meliputi nilai agama dan moral, kognitif, fisik motorik, social emosional, bahasa, dan seni.

Perkembangan Kognitif merupakan perkembangan yang terkait dengan kemampuan berpikir seseorang atau bisa diartikan sebagai perkembangan intelektual. Kognitif merupakan salah satu aspek perkembangan anak yang perlu distimulasi pada usia dini. Pada usia empat tahun 50% kecerdasan seseorang telah tercapai dan 80% pada usia delapan tahun (Slamet Suyanto, 2005: 7). Pentingnya masa usia dini membuat guru dan orang tua perlu melakukan stimulasi agar perkembangan anak dapat optimal. Stimulasi yang diberikan sejak dini akan berdampak saat dewasa kelak. Pembelajaran dan pengalaman yang didapat oleh anak akan mengembangkan kognitif anak. Stimulasi-stimulasi perlu diberikan secara optimal oleh guru ataupun orang tua. Orang tua mempunyai peranan penting dalam mengembangkan kognitif anak dengan selalu membimbing dan memberi kesempatan anak untuk memahami hal-hal baru.

Lambang bilangan atau angka perlu dikenalkan sebagai dasar bagi anak untuk berhitung. Caufield dalam Carol Seefeldt dan Barbara A Wasik (2008: 393) mengemukakan bahwa mempelajari nama yang sesuai dengan bilangan juga merupakan bagian dari belajar tata cara berhitung. Anak yang mempelajari nama bilangan kemudian akan mempelajari simbol dari bilangan tersebut. Menghitung selalu berhubungan dengan angka atau lambang bilangan. Lambang bilangan juga penting dikenal oleh seseorang karena banyak sekali benda-benda dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan angka seperti uang, jam, kalender, penggaris, timbangan, dan lain-lain. Anak perlu mengenal lambang bilangan untuk memahami benda-benda tersebut.

Untuk meningkatkan pemahaman mengenal symbol angka pada anak usia 4-5 tahun, maka guru dan orang tua harus menggunakan media yang kreatif dan inovatif untuk memberikan pembelajaran yang lebih menarik, mudah dipahami, dan memberikan daya pikir yang kreatif dalam aspek kognitif terutama dalam kompetensi pengenalan symbol angka. Dalam proses belajar dan mengajar dibutuhkan media pembelajaran yang baik agar dapat meningkatkan belajar anak serta mengoptimalkan perkembangan anak. Jika dihubungkan dengan pendidikan anak usia dini, media adalah suatu alat yang digunakan guru untuk membantu proses belajar-mengajar supaya anak dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan menentukan sikap. APE (Alat Permainan Eduktif) merupakan media yang biasa digunakan PAUD.

Media roda pintar adalah suatu alat permainan edukatif yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang menggunakan sebuah roda atau lingkaran yang bisa berputar yang di dalamnya terdapat angka 1-10. Selain itu, media ini dikemas seperti bianglala yang tidak asing buat anak. Sehingga media roda pintar ini dapat menarik perhatian, minat dan motivasi belajar, serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap simbol angka.

Anak antusias menggunakan APE Roda Pintar/dokpri
Anak antusias menggunakan APE Roda Pintar/dokpri

Pada penggunaannya, media ini dapat menarik perhatian, minat, dan motivasi belajar, membuat siswa aktif, interaktif, meningkatkan pemahaman, serta proses pembelajaran dapat berlangsung secara menyenangkan dan optimal. Kelebihan media roda pintar adalah a) sifatnya konkrit; b) mudah digunakan; c) siswa lebih tertarik karena menggunakan berbagai variasi warna, dan d) terdapat unsur permainan sehingga siswa merasa belajar sambil bermain. Sedangkan kelemahan media roda pintar adalah a) proses pembuatannya rumit, dan b) dalam penggunaan masih diputar secara manual.

Cara pembuatan media roda pintar, Alat dan bahannya sebagai berikut a) alat: gunting, tutup botol, pensil dan b) bahan: kardus susu, kertas lipat, lem, sedotan, tusuk gigi. Proses pembuatan media roda pintar sebagai berikut: a) menyiapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan; b) membuat sketsa lingkaran pada kardus susu sebanyak 10 buah dan; c) potong sketsa lingkaran yang sudah dibuat menggunakan gunting; d) lapisi bentuk lingkaran 1-10 dengan kertas lipat berwarna-warni. Kemudian tuliskan angka 1-10 pada tiap petak papan lingkaran, e) lubangi bagian pusat lingkaran pada papan lingkaran dengan menggunakan gunting; f) masukkan sedotan pada lubang yang telah dibolong. Kemudian tumpuk papan menjadi satu; g) pastikan baut dapat menembus papan lingkar;  h) terakhir cek apakah roda berputar dengan baik. Prosedur Penggunaan Media Roda Pintar, putar dan sebutkan angka yang terlihat dilubang setelah itu tulis angka sebelum dan sesudah angka yang terlihat di lubang, contoh jika yang terlihat dilubang angka 6 berarti anak harus menulis angka 5 sebelum lubang dan 7 setelah lubang.

Semoga alat permainan kotak literasi ini dapat menjadi salah satu alternative solusi dalam meningkatkan kemampuan keaksaraan awal pada peserta didik bunda-bunda semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun