Mohon tunggu...
Wulan Safitri
Wulan Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa

Haii saya adalah mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Geografi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Observasi Objek Bumi Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh

11 Oktober 2025   12:39 Diperbarui: 11 Oktober 2025   20:59 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pendahuluan

Definisi Penginderaan Jauh menurut Colwell (1983) dalam Manual of Remote Sensing yang diterbitkan oleh American Society of Photogrammetry pada tahun yang sama, adalah proses pengukuran atau pengumpulan informasi mengenai karakteristik objek atau fenomena tertentu menggunakan alat perekam yang beroperasi tanpa adanya sentuhan fisik langsung dengan objek yang sedang diamati.

Istilah ini dikenal dengan nama yang berbeda di beberapa negara, di antaranya adalah:

1. Remote Sensing di Amerika Serikat.

2. Teledetection di Perancis

3. Telepercepcion di Spanyol

4. Fernerkundung di Jerman

Inovasi teknologi, khususnya di bidang informasi, telah mentransformasi pandangan kita terhadap lingkungan, dengan penginderaan jauh (remote sensing) menempati posisi kunci. Teknologi ini memungkinkan pengumpulan data permukaan bumi dari kejauhan melalui sensor yang terpasang pada wahana seperti satelit atau pesawat. Sensor tersebut bekerja dengan merekam energi elektromagnetik yang dipantulkan oleh beragam objek di bumi. Berkat kemampuannya menyediakan data yang cepat, akurat, dan mencakup area yang luas, penginderaan jauh memegang peranan penting dalam berbagai kegiatan, mulai dari pemetaan, analisis perubahan penggunaan lahan, hingga pemantauan kejadian bencana. Keunggulan utamanya adalah kemampuan untuk melakukan observasi secara berulang (berkala), yang menjadikannya metode yang jauh lebih efektif untuk mendeteksi dan melacak perubahan di permukaan bumi dibandingkan metode survei tradisional. Saat ini, pemanfaatan penginderaan jauh tidak hanya terbatas pada komunitas ilmiah, tetapi telah diadaptasi ke dalam berbagai sektor praktis, seperti perencanaan wilayah, pertanian modern, dan upaya konservasi lingkungan. Hal ini membuktikan bahwa penguasaan teknologi ini merupakan prasyarat penting untuk mendukung terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan.

Penginderaan jauh terbagi menjadi dua jenis yaitu penginderaan jauh pasif dan penginderaan jauh aktif. Penginderaan jauh pasif mengandalkan sumber energi alami, terutama sinar matahari dan penginderaan jauh aktif memancarkan energi sendiri (misalnya pulsa gelombang mikro atau laser).

B. Definisi dan Konsep Penginderaan jauh

a. Definisi penginderaan jauh

Penginderaan Jauh adalah terjemahan dari bahasa Inggris, "Remote Sensing." Secara umum, istilah ini merujuk pada aktivitas memperoleh data atau perkiraan mengenai suatu objek dari jarak jauh tanpa harus melakukan kontak fisik (Lintz dan Simonett, 1976). Meskipun definisinya bervariasi, Penginderaan Jauh pada intinya adalah ilmu pengetahuan atau seni untuk mengungkap informasi tentang suatu objek tanpa menyentuhnya secara langsung (Fischer et al., 1976). Menurut Lillesand dan Keifer (2003), Penginderaan Jauh didefinisikan sebagai ilmu, teknik, atau seni untuk mendapatkan informasi mengenai objek, wilayah, atau fenomena tertentu melalui analisis data yang direkam oleh suatu instrumen, tanpa adanya kontak fisik langsung dengan objek yang sedang dipelajari.

b. Konsep Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh menggunakan prinsip-prinsip dasar ilmu fisika terutama mengenai radiasi elektromagnetik karena proses yang terjadi dalam proses penginderaan jauh selalu melibatkan interaksi antara radiasi energi yang disengaja dengan target yang menjadi sasaran atau objek penelitian.

Campbell dan Wynne (2011) menggambarkan konsep penginderaan jauh yaitu: Objek fisik, Sensor Data, Informasi Terekstraksi, Aplikasi, Penggunaan Lahan, Geologi, Tanah, Hidrologi, Vegetasi

Komponen Penginderaan Jauh (Sumber: bit.ly/2H62qwi)
Komponen Penginderaan Jauh (Sumber: bit.ly/2H62qwi)

Penginderaan jauh memiliki 2 jenis sensor yaitu Radiasi Elektromagnetik dan Spektrum Elektromagnetik. Radiasi Elektromagnetik Adalah menurut James Clerk Maxwell (1831 – 1879) adalah seorang ilmuwan asal Inggris yang menyatakan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik dimana cepat rambat gelombang elektromagnetik sama dengan cepat rambat cahaya yaitu 3 × 108 m/detik. Dan Spektrum Elektromagnetik adalah rentang atau kisaran dari panjang gelombang terpendek (termasuk sinar gamma dan xrays) ke panjang gelombang terpanjang (termasuk gelombang mikro dan gelombang radio siaran). Diantaranya terdapat beberapa bagian spektrum elektromagnetik yang dapat berguna untuk penginderaan jarak jauh.

1. Sumber Energi

Sumber Alami yaitu Cahaya matahari (pasif)

Sumber Buatan yaitu seperti radar atau lidar yang memancarkan gelombang ke permukaan bumi.

2. Objek di Permukaan Bumi

Setiap objek (air, tanah vegetasi, bangunan dll) memiliki karakteristik spectral yang berbeda dalam memantulkan  atau menyerap energi

Jenis Objek Bumi yaitu (Vegetasi dan hutan, Perairan, Permukaan tanah, Permukiman, Fenomena atmosfer/iklim)

c. Manfaat Observasi Objek Bumi dengan Penginderaan Jauh

1. Pemetaan Wilayah

Inderaja mempermudah dan mempercepat produksi berbagai jenis peta, termasuk peta topografi, peta penggunaan lahan, dan berbagai peta tematik spesifik lainnya dengan tingkat akurasi tinggi.

2. Pemantauan Lingkungan

Teknologi ini sangat efektif untuk secara rutin mengamati dan mendokumentasikan perubahan yang terjadi pada lingkungan, seperti pergeseran tutupan lahan, tingkat degradasi hutan, laju urbanisasi, dan kondisi umum ekosistem.

3. Pertanian dan Kehutanan

Di bidang pertanian, inderaja membantu memeriksa kesehatan dan produktivitas tanaman serta lahan. Sementara di kehutanan, teknologi ini digunakan untuk mengidentifikasi jenis vegetasi dan mendukung pengelolaan hutan yang optimal.

4. Pengelolaan Sumber Daya Alam

Inderaja berfungsi sebagai alat penting dalam eksplorasi mineral, serta memantau dan mengelola ketersediaan sumber daya air, tanah, dan energi secara berkelanjutan.

5. Mitigasi dan Penanggulangan Bencana

Teknologi ini menyediakan data spasial yang cepat (real-time atau mendekati real-time) untuk mendeteksi dan merespons berbagai kejadian bencana, seperti kebakaran hutan, banjir, gempa bumi, tsunami, hingga aktivitas vulkanik.

6. Perencanaan Tata Ruang dan Pembangunan

Inderaja menawarkan data spasial krusial yang dibutuhkan untuk perencanaan tata ruang kota, pembangunan sistem transportasi, dan infrastruktur lainnya, menjamin rencana pembangunan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

7. Studi Atmosfer dan Iklim

Inderaja turut berperan dalam sains dengan membantu pengamatan kondisi atmosfer, melacak perubahan iklim, memprediksi cuaca ekstrem, dan memantau tingkat polusi udara.

d. Macam Resolusi Citra

1. Resolusi Spasial

Resolusi spasial dalam penginderaan jauh berarti ukuran terkecil obyek yang dapat direkam oleh suatu sistem sensor sehingga menunjukkan kerincian informasi yang dapat disajikan oleh suatu sistem sensor.

2. Resolusi Spektral

Resolusi spektral menunjukkan kerincian panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam perekaman obyek pada sensor. Sensor satelit dewasa ini menunjukkan keunggulan berupa penggunaan beberapa saluran gelombang elekromagnetik atau disebut Band sehingga hasil perekamannya disebut citra multispektral.

3. Resolusi Temporal

Resolusi temporal adalah intensitas perekaman suatu wahana pada tempat/posisi yang sama.

4. Resolusi Radiometrik
Resolusi radiometrik memiliki pengertian tingkat kepekaan sensor terhadap perbedaan terkecil kekuatan sinyal yang dihasilkan dari objek perekam sehingga dibedakan dari segi warna dan intensitas cahaya.

Komponen Penginderaan Jauh Salah Satunya Sensor (Sumber: adjar.grid.id)
Komponen Penginderaan Jauh Salah Satunya Sensor (Sumber: adjar.grid.id)

C. Sensor dan Wahana

a. Pengertian sensor

Sensor Adalah alat yang merekam energi elektromagnetik (pantulan atau pancaran) dari objek dipermukaan bumi. Sensor memiliki peran dalam penyediaan data penginderaan jauh. Sensor memungkinkan pengguna mendapatkan keterangan dari objek yang diamati sensor juga di bagi menjadi dua yaitu sensor pasif dan sensor aktif.

Sensor Pasif

Sensor yang tidak menyediakan sumber energi sendiri dan mendeteksi radiasi yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek atau adegan yang diamati. Cahaya matahari yang terpantul merupakan sumber radiasi paling umum yang diukur oleh sensor pasif. Contoh jenis-jenis sensor pasif (Accelerometer, Radiometer hiperspektral, Pencitraan radiometer, Radiometer, Sounder, Spektrometer dan Spectroradiometer).

Sensor Aktif

Sensor yang menyediakan sumber energi sendiri untuk menerangi objek yang diamati. Contoh jenis-jenis sensor aktif (Laser altimeter, Lidar, Radar, Ranging Instrument, Scatterometer dan Sounder). 

b. Definisi Sensor

Sensor sebagai perangkat untuk mendeteksi dan menangkap radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari sebuah objek. contohnya Kamera digital, kamera saku, kamera pada ponsel.

a. Pengertian Wahana

Wahana Adalah alata tau sarana yang digunakan untuk membawa sensor agar dapat merekam data dari objek di permukaan bumi. Dengan kata lain, wahana berfungsi sebagai Platform tempat sensor di tempatkan.

b. Jenis-jenis wahana

Utoyo (2009) berpendapat bahwa berdasarkan posisinya, wahana dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:

1. Wahana Dirgantara

Wahana ini adalah platform atau kendaraan yang digunakan di udara untuk membawa sensor penginderaan jauh. Wahana ini terbang di atmosfer bumi, sehingga bisa merekam permukaan bumi dari ketinggian tanpa harus keluar angkasa.

2. Wahana Antariksa

Wahana ini adalah platform atau kendaraan yang ditempatkan di luar atmosfer bumi untuk membawa sensor penginderaan jauh.

3. Wahana permukaan

Wahana ini adalah platform penginderaan jauh yang ditempatkan didarat (permukaan bumi) untuk membawa sensor.

a. Pesawat terbang rendah sampai medium ketinggian antara 1.000–9.000 meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkannya adalah citra foto (foto udara).

b. Pesawat terbang tinggi dengan ketinggian sekitar 18.000 meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkannya adalah citra udara.

c. Satelit dengan ketinggian antara 400–900 km dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan adalah citra satelit.

c. Fungsi wahana dalam penginderaan jauh

1. Membawa sensor berfungsi sebagai media yang mengangkut sensor, baik di udara, darat, laut, maupun luar angkasa

2. Menentukan ketinggian perekaman tinggi rendahnya wahana memengaruhi skala liputan dan refolusi spasial data diperoleh.

3. Menentukan cakupan area semakin tinggi posisi wahana, semakin luas area yang bisa direkam dalam sekali liputan.

4. Menentukan frekuensi pengamatan

5. Menyesuaikan jenis penelitian/pengamatan seperti (wahana dirgantara, Antariksa, dan permukaan).

D. Pendahuluan

Penginderaan jauh adalah teknologi yang berperan penting dalam memperoleh data mengenai objek di permukaan bumi tanpa harus melakukan kontak langsung. Proses ini menggunakan sensor yang dibawa oleh berbagai jenis wahana dan bekerja berdasarkan prinsip radiasi elektromagnetik. Pemanfaatannya sangat luas, mulai dari kegiatan pemetaan, pemantauan perubahan lingkungan, hingga penanggulangan bencana.

Berdasarkan sumber energinya, penginderaan jauh dibagi menjadi dua kategori, yaitu pasif dan aktif. Sensor menjadi perangkat utama yang menangkap energi, baik berupa pantulan sinar matahari maupun energi buatan. Wahana berfungsi sebagai platform pembawa sensor, yang dapat berupa wahana dirgantara, antariksa, atau permukaan. Setiap jenis wahana memiliki peranan dalam menentukan luas cakupan, tingkat ketelitian spasial, dan frekuensi pengamatan.

Dengan dukungan resolusi spasial, spektral, temporal, dan radiometrik, teknologi penginderaan jauh mampu menyediakan informasi yang cepat, detail, dan menjangkau area yang luas. Oleh karena itu, penguasaan teknologi ini sangat penting untuk menunjang pembangunan berkelanjutan, perencanaan tata ruang, pengelolaan pertanian, konservasi lingkungan, serta pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dan efisien.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun