Mohon tunggu...
Wulan Rahmadani
Wulan Rahmadani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UIN Walisongo Semarang

Hidup santai masa depan cerah, tapi tetap berguna untuk diri sendiri dan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tindakan Pemerintah dan Masyarakat dalam Menghadapi COVID-19 di Dharmasraya

30 Mei 2020   14:08 Diperbarui: 30 Mei 2020   14:01 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

            Jika ada yang pulang dari daerah terjangkit haruslah sadar diri, lakukan isolasi mandiri dirumah. Jika mulai merasa kurang sehat atau gejala Covid 19  seperti  sakit kepala, demam berskala rendah dengan suhu badan 37.5 C atau lebih, pilek, kesulitan bernapas segeralah untuk melaporkan diri ke Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat.

            Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam menekan angka pandemi Covid 19 ini seperti kita disarankan untuk solat dirumah dan mentiadakan solah berjamaah. Banyak pro konta atas keputusan pemerintah ini, namun demi kebaikan kita semua kenapa tidak. Jika nanti pandemi ini sudah hilang kita bisa solat di Majid lagi. Pemerintah memberikan aturan ini berdasarkan Hadist Sahih Riwayat Bukhari dan Muslim tentang Anjuran Sholat di rumah ketika hujan pada siang hari Jum'at.

dari Abdullah bin Abbas dia mengatakan kepada muadzinnya ketika turun hujan (pada siang hari Jum'at), jika engkau telah mengucapkan "Asyhadu an laa ilaaha illallaah, asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, " maka janganlah kamu mengucapkan "Hayya alash shalaah, " namun ucapkanlah shalluu fii buyuutikum (Shalatlah kalian di persinggahan kalian)." 

Abdullah bin Abbas berkata; "Ternyata orang-orang sepertinya tidak menyetujui hal ini, lalu ia berkata; "Apakah kalian merasa heran terhadap ini kesemua? Padahal yang demikian pernah dilakukan oleh orang yang lebih baik dariku (maksudnya Rasulullah saw). Shalat jum'at memang wajib, namun aku tidak suka jika harus membuat kalian keluar sehingga kalian berjalan di lumpur dan comberan." (HR. Bukhori Muslim dari Abdullah ibn Abbas).

Jadi boleh saja dalam keadaan seperti ini kita untuk solat dirumah saja. Selain solat dirumah saja untuk mencegah pandemi dengan hidup sehat dan menjaga kebersihan. Maka para ulama dan ahli agama supaya berhati-hati dalam berfatwa dan hanya menggunakan dalil dalil yang otoritatif dalam membimbing umat. Di antaranya, hendaknya hanya menggunakan hadist-hadist yang shahih dan meninggalkan hadist dha'if dalam berhujjah.

Hadist-hadist shahih yang bisa dijadikan sebagai hujjah dalam membimbing ummat untuk menghadapi wabah penyakit seperti:

Abu Malik Al-Ash`ari ra melaporkan Rasulullah SAW mengatakan, "Kebersihan adalah sebagian dari iman."

            Dari hadist tersebut kita bisa tahu bahwa Allah memerintahkan kita untuk menjaga kebersihan, karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Jika kita menjaga kebersihan, insyaallah akan terhindar dari berbagai macam penyakit.

Para ulama telah menuliskan kitab-kitab kesehatan dan pengobatan dari perspektif  hadis (Nurhayati, 2016). Berbagai hadis Nabi Saw. Telah memberikan sumbangan untuk pengembangan farmasi (Dalil, 2016). Berkenaan dengan wabah, terdapat sejumlah informasi hadis yang memerintahkan umat untuk menghindar, sabar, dan apabila mati oleh wabah tersebut dianggap syahid (Hakim, 2018).

Berikut hadis riwayat al-Bukhari:

Artinya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun