Mohon tunggu...
Wulan Fitri Rahayu
Wulan Fitri Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tetaplah tersenyum

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030078

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Akibat Terkena PHK, Justru Kini Buka Usaha

29 Juni 2021   11:31 Diperbarui: 29 Juni 2021   12:02 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkena PHK karena pandemic mungkin terasa berat bagi yang mengalami. Dodi sayrif (27) menjadi salah satu karyawan yang terkena phk karena pandemic. Setelah terkena phk, ia berusaha melamar pekerjaan ke berbagai perusahaan. Namun, dari berbagai perusahaan tidak ada yang memanggilnya untuk wawancara kerja atau menghubunginya karena diterima. Akhirnya ia menganggur beberapa saat.

Selama menganggur dan di rumah saja, ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk merawat peliharaannya yang berupa ikan hias. Ia memiliki berbagai jenis ikan hias yang diletakkan dalam akuarium. Hingga suatu hari, ia terpikir untuk menambah koleksi ikan dan dijualbelikan. Mengingat saat ini banyak orang yang gemar dengan ikan hias.

"Ya karena phk jadi nganggur, terus waktu sore hari pas lagi nguras akuarium kepikiran buat nambah koleksi dan menjualbelikan ikan. Soalnya teman saya banyak yang suka ikan hias." Ujar Dodi, Sabtu (26/0602021).

Dengan modal 300 ribu rupiah, Dodi Syarif (27) mulai membeli ikan dari berbagai jenis. Awalnya ia membeli ikan dengan harga yang terjangkau. Agar dengan uang yang ada dia bisa memiliki berbagai jenis ikan. Ikan yang pertama ia beli berupa ikan cupang, ikan badut, ikan komet dan ikan manfish. Ia membeli ikan-ikan tersebut dari distributor ikan yang dia kenal supaya harganya bisa miring.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
"Modal awal saya gak banyak mbak, jadi harus pintar milih ikan yang akan dijual biar bisa dapat banyak. Saya ambil ikan di tempat biasanya saya beli biar dapat murah." Ungkap Dodi.

Rencananya ikan-ikan akan dijual kepada anak-anak, karena waktu itu banyak anak-anak disekitar rumahnya yang sering membeli ikan diluar dan memiliki akuarium. Dari ikan-ikan yang ia beli, ikan manfish lah yang paling laris. Alasannya karena bentuk ikannya yang segitiga seperti laying-layang menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak.

"Ikan yang laris waktu awal saya jualan itu ikan manfish mbak. Anak-anak suka karena lucu bentuknya." Jelas Dodi kepada saya.

Ikan yang dijual juga memiliki harga yang cukup terjangkau. Ikan cupang memiliki kisaran harga dari 5 hingga 10 ribu satu ekor. Ikan badut memiliki harga 3-5 ribu per ekor. Ikan komet seharga 3-7 ribu setiap ekor. Ikan manfish seharga 4-7 ribu satu ekornya. Harga yang dipatok itu tergantung dengan ukuran tubuh ikan. Semakin besar ukurannya, maka semakin naik juga kisaran harganya.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Setelah mendapatkan untung dari penjualan yang pertama, Dodi Syarif (27) mulai mengembangkan bisnis ikannya dengan membeli ikan jenis baru. Jenis ikan yang baru yaitu ikan lohan dan ikan pulchra.  Untuk saat ini, ikan yang banyak terjual adalah ikan pulchra. Alasannya karena harga yang ditawarkannya lebih murah dari yang lain. "Sekarang yang lagi tarik itu ikan pulchra mbak. Kemarin ada yang beli 30 ekor." Kata Dodi Syarif.

Namanya juga usaha, kadang tidak selalu mulus. Terkadag ada gangguan yang dialami. Jika dalam bisnis ikan, kadang gangguannya berupa ikan ada yang mati dan itu bisa menyebabkan rugi. Penyebab ikan mati bisa karena sushu air yang kurang cocok atau ikan stress. Dodi Syarif (27) juga mengungkapkan alasan lain mengapa ikan bisa mati. "Saya punya anak kecil usia 2 tahun, kadang ikan-ikan yang ada di akuarium suka buat mainan. Waktu itu pernah dibanting ikannya mbak. Ya gimana ya mbak, namanya anak kecil belum ngerti kalau dimarahin." Imbuh Dodi Syarif dengan tertawa sambil mengingat tingkah anaknya.

Dodi syarif (27) menjual ikannya secara mulut ke mulut. Setelahnya ia mulai mengiklankan ikan yang dijualnya di laman Facebook miliknya. Ia juga melayani COD bagi mereka yang berda di sekitar Salam, Ngluwar, Muntilan. "Saya jual iklan lewat Facebook juga mbak. Kadang pembeli ngajak COD, saya gakpapa kalau masih deket rumah, misal sekitar Salam, Ngluwar apa Muntilan gitu." Kata Dodi ketika saya menanyakan metode penjualan yang digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun