Ketimpangan digital antara negara maju dan berkembang merupakan isu penting dalam studi Hubungan Internasional, di mana akses dan pemanfaatan teknologi informasi berperan dalam memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi.Â
Fenomena ini dapat dijelaskan dalam teori ketergantungan dan globalisasi dapat digunakan untuk menganalisis dampak digitalisasi terhadap hubungan antarnegara serta strategi diplomasi yang diterapkan untuk mengatasi tantangan tersebut.Â
Digitalisasi telah menjadi pendorong utama perubahan sosial dan ekonomi di seluruh dunia. Seiring perkembangan teknologi yang kompleks muncul berbagai platform digital dan media sosial yang berperan penting dalam menyebarluaskan informasi dengan cepat dan luas.Â
Pemerintah negara dam entitas lintas negara lainnya dapat terhubung secara digital dengan kemajuan teknologi saat ini, maka dari itu segala macam informasi dapat dengan cepat disebarluaskan. Karena itu semua orang harus terus mengikuti perkembangan dan mempelajari teknologi yang ada agar tidak terjadi ketimpangan digital. Ketimpangan digital antara negara maju dan berkembang menciptakan tantangan yang signifikan dalam konteks Hubungan Internasional.
Ketimpangan digital merujuk pada perbedaan akses dan penggunaan teknologi informasi antara negara maju dan berkembang. Negara maju memiliki infrastruktur teknologi yang lebih baik, sementara negara berkembang sering kali menghadapi keterbatasan dalam akses internet dan teknologi.Â
Hal ini berdampak pada pendidikan, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Infrastruktur teknologi dalam bidang pendidikan yang baik akan meningkatkan kualitas belajar siswa, siswa akan dapat dengan mudah mengakses berbagai macam informasi yang dapat menunjang proses belajar mereka. Kini pembelajaran di kelas pun tidak harus dengan tatap muka, perkembangan teknologi ini membuat guru dan siswa bisa melakukan pembelajaran secara daring.
Infrastruktur teknologi juga ada dalam bidang kesehatan yang kini sudah ada berbagai macam alat medis yang canggih yang memudahkan dokter untuk mendiagnosa dan melakukan tindakan lebih jauh terhadap pasiennya.Â
Dalam bidang ekonomi, penggunaan teknologi digital dapat menciptakan efisiensi dalam proses produksi, sementara konektivitas yang ditawarkan oleh internet dapat memperluas aksesibilitas, mengembangkan pasar perdagangan, menciptakan lapangan kerja, dan sebagainya. Selain itu, digitalisasi dapat memicu terbentuknya jenis ekonomi yang baru. Maka dari itu ketimpangan ini dapat dilihat ketika negara-negara maju dapat memproduksi berbagai macam produk dengan memanfaatkan teknologi digital namun negara berkembang di waktu yang sama hanya dapat memproduksi lebih kurang dari target pasar bagi negara maju. Kondisi ini akan memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan negara-negara berkembang dan dapat menghambat perkembangan teknologi domestik pada negara berkembang.
Teori ketergantungan menjelaskan bagaimana negara berkembang sering kali terjebak dalam hubungan yang tidak seimbang dengan negara maju. Ketika negara berkembang menjalin hubungan dengan negara maju, hubungan ini akan membentuk ketergantungan.Â
Negara maju dapat berkembang mandiri sementara negara berkembang sangat bergantung pada perkembangan negara maju. Negara maju cenderung mengendalikan teknologi dan informasi, yang memperkuat posisi dominan mereka dalam sistem global. Ketergantungan ini menghambat kemampuan negara berkembang untuk berinovasi dan bersaing di pasar global.Â