Tadi pagi, Senin 22 November 2010, sekitar jam 08.30 saya ke ITC Cempaka Mas untuk suatu keperluan. Mobil saya parkir tak jauh dari lobby utama. Setelah urusan selesai, sekitar jam 09.00, saya pun bermaksud pulang.
Saat itu para petugas security alias satpam ITC Cempaka Mas tampak sedang apel di halaman yang biasa dilewati mobil. Saya lihat masih cukup lebar jalan untuk lewat mobil. Saya pun membawa mobil saya hendak melewati jalan yang masih kosong. Dari jauh seorang security berambut cepak tampak memberi aba-aba, saya menangkapnya sebagai aba-aba agar saya lewat di belakang komandan security yang tengah memberi pengarahan. Saya pun mengarahkan mobil ke arah yg dimaksud. Kemudian, petugas security itu memberhentikan mobil saya. Dengan nada yang sangat kasar dia membentak saya "Memangnya tidak lihat ada pemberitahuan mobil tidak boleh lewat sini!" katanya. Saya pun tidak terima, karena memang saya tidak melihat ada pemberitahuan itu. Akhirnya terjadilah adu mulut.
Tak lama kemudian, dua orang petugas security lainnya menghampiri, bukannya bertindak sopan dan minta maaf atas perilaku temannya yg tidak sopan, dua orang itu malah ikut menghardik dan membentak saya dengan sangat arogan. Saya pun mengalah dan mengarahkan mobil saya ke belakang, melewati jalan yg lain untuk keluar dari ITC Cempaka Mas.
Terus terang saya sangat kecewa dengan perlakuan dari petugas security yang tidak sopan dan arogan. Saya sebagai pengunjung ITC Cempaka Mas memohon agar Pihak Pengelola ITC Cempaka Mas memberikan teguran dan peringatan agar para petugas security dapat bertindak sopan terhadap pengunjung.
Perlakuan kasar dan tidak sopan security alias satpam ITC Cempaka Mas sangat bertolak belakang dengan misi ITC Cempaka Mas sebagai objek wisata belanja di Jakarta. Sudah semestinya pengelola memperhatikan rekrutmen para petugas security agar mengutamakan sopan santun dan keramahan terhadap para pengunjung. Ini sekaligus sebagai kritik terhadap pengelola pusat perbelanjaan lainnya agar memperhatikan sopan santun para petugas keamanannya.
Demikian, semoga menjadi catatan pihak-pihak terkait untuk perbaikan kebijakan ke depan.
