Mohon tunggu...
Wong Cilik
Wong Cilik Mohon Tunggu... Pemikir

Sharing pemikiran alternatif

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa yang Salah dengan Pendidikan di Indonesia?

7 September 2025   17:17 Diperbarui: 7 September 2025   09:41 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apa yang Salah dengan Pendidikan di Indonesia?Sumber : @wongcilikID

Pemerintahan berganti pemerintahan, tetapi pendidikan kita seperti "berjalan di tempat". Tidak terlihat adanya peningkatan drastis di mutu SDM kita. Yang ada malah anggaran pendidikan yang mengambil porsi terbesar di APBN, yaitu 20%, jadi rebutan tikus-tikus berdasi di pemerintahan maupun DPR.

Anggaran pendidikan kita HAMPIR SEMUA habis untuk belanja rutin seperti gaji, beasiswa, dana BOS, dll. Kita berada di "survival mode", asal bertahan hidup dan asal ada pendidikan seadanya saja, tidak ada ruang dalam anggaran untuk melakukan terobosan maupun peningkatan mutu.

Masalah anggaran pendidikan ini sebenarnya sederhana saja. Kita dapat melibatkan KPK maupun Lembaga audit swasta/public untuk mengaudit dan melakukan pengawasan/dibarengi saat penyalurannya.

Dengan begitu efisiensi akan terjadi, dan kita akan memiliki sedikit nafas/kelebihan dana untuk melakukan terobosan.

Masalahnya MAU/tidak saja. Karena untuk MAU ini biasanya perlu demo berjilid-jilid karena wakil rakyat yang "tone deaf" alias susah mendengar.

Katakanlah masalah anggaran bocor telah selesai, sebenarnya apa yang salah dengan pendidikan di Indonesia dan darimana kita memperbaikinya?

1. Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan Guru

Kita mulai dari Guru, karena ini sudah menjadi isu berpuluh-puluh tahun tanpa penyelesaian nyata.

Pertama harus kita akui adalah fakta di lapangan bahwa kualitas guru di Indonesia sangat bervariasi dengan "gap" perbedaan yang sangat tinggi. Banyak sekali guru yang maaf, sebenarnya tidak memiliki kualifikasi untuk mengajar, tetapi dipaksakan, dimana akhirnya murid yang dihasilkan berkualitas rendah, bahkan sampai viral karena sebagian siswa SMP/SMU tidak bisa membaca dengan lancer.

Saat ini ratio guru dan murid di Indonesia adalah sekitar 1 guru setiap 16 murid*, sedangkan di Vietnam, China, Korea, Jepang, ratio mereka sudah 20 hingga 30.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun