Mohon tunggu...
WON Ningrum
WON Ningrum Mohon Tunggu... Konsultan - Peace of mind, peace of heart...

Hello, welcome to my blog!

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Curahan Hati dan 3 Permohonan

6 Mei 2020   01:01 Diperbarui: 6 Mei 2020   01:10 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: freepik.com

Ini merupakan kejadian yang tidak pernah bisa hamba bayangkan sebelumnya. Namun hamba tak pernah meragukan semua Kebesaran-Mu, Tuhan. Semua ini Engkau juga yang telah mengaturnya. Jadi, untuk apa hamba sedih berkepanjangan?

Permohonan ketiga, Ya Tuhan, mampukan kami memenuhi panggilan-Mu yang lain. Yaitu panggilan untuk bisa bersama-sama turut merasakan apa yang menjadi penderitaan dan harapan-harapan yang terbungkam sekian lama bagi kaum Muslim yang tertindas di seluruh penjuru dunia: di Palestina, Suriah, Uyghur, Kashmir, Somalia, Sudan, Yaman, Libya, Rohingya, dan di banyak tempat lainnya.

Panggilan-Mu ini seakan sudah terwakili oleh penderitaan dan tangisan anak-anak Palestina, anak-anak Suriah, dan tangisan seluruh anak-anak yang berada di daerah/negara yang dilanda konflik berkepanjangan.

Maka adakah dari kami yang mau mendengarnya dan mengulurkan tangan untuk membebaskan mereka dari penderitaan mereka?

Tapi kami salah, Tuhan. Mereka lebih merasa rida dan tawakal meskipun sedang tertindas dan berada di daerah konflik yang terus bergolak tak kenal kasihan.

Lihat saja bagaimana senyum dan tarian khas anak-anak yang malang itu sering mereka pertontonkan ketika pesawat tempur melepaskan bom mematikan tepat di atas mereka?

“Bom itu adalah takdir kematianku. Aku akan menyusul ayah dan kakak-kakakku!” Teriak mereka sambil berlari tanpa rasa takut sedikit pun karena mereka lahir dan dibesarkan dengan tauhid/keyakinan yang tertanam dalam di hati sanubari mereka: bahwa Engkaulah tempat kembali yang sebenar-benarnya.

Ya Tuhan, mohon Engkau terus bersama dengan mereka. Mohon Engkau jaga mereka, karena kami sendiri tak bisa berbuat banyak. Kami masih belum peka dan belum berempati dengan apa yang terjadi dengan saudara-saudara muslim kami di belahan bumi yang lain.

Kami masih sibuk bergelut dengan kehidupan dunia yang menipu. Bahkan kami masih tega mencuri, berbuat semena-mena dengan mengambil hak rakyat kecil yang tidak tahu apa-apa, apalagi untuk memikirkan nasib kaum muslim yang tertindas nun jauh di sana?

Ya Tuhan, mampukan mata batin kami melihat sesuatu dengan lebih tajam.

Momen Ramadan yang sepi ini seakan menjadi isyarat dari-Mu bahwa kami telah banyak melakukan kealpaan dalam melakukan tugas kami yang sesungguhnya di muka bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun