Ini dia tempat makan sekaligus nongkrong favorit … angkringan.
Yang khas dari angkringan adalah buka malam hari. Dan yang hobi ke angkringan malam-malam (menurut anggapan khalayak) adalah laki-laki, cowok. Tapi, jangan salah. Banyak juga lho cewek yang suka ngangkring. hehe .
Salah satu angkringan kesukaan saya di Jogja adalah angkringan Kadipaten. Sebenernya ada satu lagi yang favorit, tapi mungkin dibahas di tulisan terpisah aja ya.
Di manakah angkringan Kadipaten itu? Ya, di Kadipaten. ^_^Tepatnya, pasar Ngasem ke arah barat. Atau, kalau dari Pojok Beteng Kulon, ambil jalan ke utara. Begitu ketemu perempatan Taman Sari, belok kanan. Angkringan Kadipaten tak jauh dari perempatan itu.
Yang unik dari angkringan itu adalah pemiliknya yang nyentrik. Hehehe. Seorang bapak yang selalu rapih penampilannya, plus sepatu dan tas pinggang. Ditambah dengan rambutnya yang di-cat meraaaahhh …. ^_^ Si bapak ini gaul juga. Tapi itu beberapa waktu lalu. Terakhir kali ke sana, rambutnya sudah tak merah lagi. Eh, kok jadi berbelok topiknya.
Baiklah, lanjut.
Angkringan ini selalu ramai. Sebenarnya menunya standar, dalam artian hampir sama dengan angkringan pada umumnya. Sego kucing, gorengan, sate telur, kerupuk, dan aneka minuman. Tapi suasananya memang enak buat ngobrol dan nongkrong. Lagi pula harganya terjangkau. Ini yang penting. ^_^
Minuman favorit saya di angkringan Kadipaten ada dua, yaitu wedang serai dan kopi susu jahe. Wedang serai adalah wedangyang isinya terdiri dari jahe bakar yang digepuk, cengkeh, serai, dan gula batu. Kadang-kadang ditambah juga dengan kayu manis. Kemudian, dituangi dengan air putih mendidih. Aromanya … hmmm…. aroma rempah yang menggoda selera. Wedang serai ini diyakini dapat menghilangkan lelah. Ini bisa juga lho dibikin sendiri di rumah. Pulang kerja, hujan, dingin … cocok sekali.
Wedang kesukaan lainnya adalah kopi susu jahe. Kedengarannya biasa ya? Tapi di sini, wedang kopi susu jahe-nya diaduk dengan batang serai yang digeprek. Cobalah ….

kiri: wedang serai|kanan: kopi susu jahe
Wedang-wedang ini diharga tiga ribu rupiah. Jadi, kalo nongkrong di sini berdua sama suami, atau istri, atau pacar, atau kawan, dua minuman dan mungkin beberapa gorengan, paling-paling cuma habis sepuluh ribu. Terjangkau, kan? Kalo mau ditambah sego kucing, mungkin mentok-mentoknya lima belas ribu rupiah. Kecuali kalo nambah berkali-kali … hehehe
O ya, seingat saya, angkringan ini selalu tutup pada hari Jumat. Beberapa kali Jumat ke sana dan selalu kecewa, makanya saya menyimpulkan bahwa angkringan ini tutup pada hari Jumat. Hehe. Jadi, kalau ingin main ke sini, mungkin lebih baik pilih hari selain Jumat.
Okeee … sampai ketemu di obrolan angkringan berikutnya. ^_^
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI