Mohon tunggu...
wiwinpurwinarti
wiwinpurwinarti Mohon Tunggu... Dosen Pendidkan Seni Pertunjukan FKIP UNTIRTA

Terus mendalami Seni Budaya Banten untuk bisa mengakat Banten menjadi Provinsi yang berbudaya akan Seni Pertunjukannya

Selanjutnya

Tutup

Seni

7 Fakta Menarik, Almadad, Debus dan Tari Ringkang Jawari Dalam Budaya Banten

4 Mei 2025   11:35 Diperbarui: 4 Mei 2025   11:35 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 : Penampilan Tari Ringkang Jawari 

Gerakan Tari Ringkang Jawari sangat dinamis dan penuh energi, mencerminkan semangat juang dan ketangguhan para pahlawan wanita Banten. Setiap gerakan dirancang untuk mengekspresikan keberanian, ketegasan, dan semangat perjuangan yang tinggi. Musik pengiring yang menggunakan alat musik tradisional Banten seperti Calung Renteng , Terbang Gede dan Patingtung menambah keaslian dan kekayaan budaya tarian ini. Kombinasi antara gerakan yang kuat dan musik yang ritmis menciptakan suasana yang menggugah dan memikat hati penonton, sehingga tarian ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana penyampaian nilai-nilai budaya yang mendalam.

Selain sebagai hiburan, Tari Ringkang Jawari juga memiliki fungsi sosial dan edukatif yang sangat penting. Tarian ini mengajarkan nilai-nilai kesetaraan gender, keberanian, dan cinta tanah air kepada penonton dan masyarakat Banten secara umum. Melalui tarian ini, masyarakat diajak untuk menghargai peran wanita dalam sejarah dan budaya, serta menginspirasi generasi muda untuk memiliki semangat juang yang tinggi dalam menghadapi tantangan kehidupan. Dengan demikian, Tari Ringkang Jawari menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan moral dan sosial yang relevan dengan kehidupan masa kini.

Dalam pelaksanaan Debus, penggunaan Almadad sering kali menjadi puncak atraksi yang paling ditunggu oleh penonton. Para pesilat menunjukkan kemampuan luar biasa dengan menusukkan paku besar ke tubuh, berjalan di atas paku, atau menahan pukulan keras tanpa terluka. Keberhasilan dalam melakukan atraksi ini menunjukkan tingkat kemampuan fisik dan mental yang sangat tinggi, yang diperoleh melalui latihan disiplin dan penguatan spiritual. Atraksi ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan membangkitkan rasa kagum terhadap kekuatan dan keteguhan hati para pemain Debus.

Seiring dengan perkembangan zaman, Debus dan Tari Ringkang Jawari mengalami berbagai inovasi untuk menjaga relevansi dan daya tariknya di mata generasi muda dan masyarakat modern. Inovasi tersebut dilakukan tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisional yang menjadi inti dari kedua seni ini. Misalnya, penggabungan elemen musik modern atau penyempurnaan koreografi tarian agar lebih dinamis dan menarik. Hal ini penting agar seni tradisional ini tetap hidup dan berkembang, serta mampu bersaing dengan hiburan modern yang semakin beragam dan canggih.

Sanggar Wanda Banten memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga dan mengembangkan Tari Ringkang Jawari. Melalui pelatihan rutin, workshop, dan pertunjukan, sanggar ini berupaya menanamkan kecintaan terhadap budaya Banten sekaligus meningkatkan kualitas seni tari tersebut. Para penari muda yang dilatih di sanggar ini tidak hanya diajarkan teknik tari, tetapi juga nilai-nilai budaya dan filosofi yang terkandung dalam Tari Ringkang Jawari. Dengan demikian, generasi penerus dapat melanjutkan tradisi ini dengan penuh rasa bangga dan tanggung jawab.

Almadad sebagai simbol keberanian dan kekuatan juga menjadi inspirasi bagi masyarakat Banten untuk terus melestarikan tradisi dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Debus dan Tari Ringkang Jawari. Simbol ini mengajarkan bahwa keberanian bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal keteguhan hati dan semangat juang dalam menghadapi segala rintangan. Oleh karena itu, keberadaan Almadad dalam kedua seni ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu menjaga dan mengembangkan budaya mereka dengan penuh rasa cinta dan tanggung jawab.

Pendidikan seni tradisional di sekolah-sekolah dan sanggar tari menjadi strategi penting untuk memperkenalkan Debus dan Tari Ringkang Jawari sejak dini kepada anak-anak dan remaja. Dengan memasukkan seni ini ke dalam kurikulum atau kegiatan ekstrakurikuler, generasi muda dapat mengenal, memahami, dan mencintai budaya mereka sendiri. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa bangga dan tanggung jawab untuk melestarikan warisan budaya yang sangat berharga ini.

Gambar 3 : Latihan Tari Ringkang Jawari 
Gambar 3 : Latihan Tari Ringkang Jawari 

Makna simbolik dalam Tari Ringkang Jawari, terutama penggunaan Almadad, mengandung pesan kuat tentang peran wanita dalam sejarah dan budaya Banten. Tarian ini memberikan penghormatan sekaligus inspirasi bagi kaum perempuan untuk terus berjuang dan berkontribusi dalam berbagai bidang kehidupan. Pesan ini sangat relevan dengan upaya pemberdayaan perempuan di era modern, sehingga Tari Ringkang Jawari tidak hanya menjadi seni pertunjukan, tetapi juga media edukasi sosial yang penting.

Debus dan Tari Ringkang Jawari bukan sekadar seni pertunjukan biasa, tetapi juga cerminan identitas dan jiwa masyarakat Banten yang penuh semangat, keberanian, dan cinta budaya. Melalui seni ini, masyarakat dapat menjaga warisan leluhur sekaligus menyampaikan nilai-nilai moral dan sosial yang relevan dengan kehidupan masa kini. Kedua seni ini menjadi bukti nyata bahwa budaya lokal mampu bertahan dan berkembang di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.

Dengan terus dilestarikan dan dikembangkan, Debus dan Tari Ringkang Jawari akan tetap menjadi kebanggaan budaya Banten dan warisan yang berharga bagi generasi mendatang. Upaya pelestarian yang melibatkan berbagai pihak akan memastikan bahwa seni ini tidak hanya hidup sebagai tradisi, tetapi juga berkembang sebagai sumber inspirasi dan identitas budaya yang kuat. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk mendukung dan menjaga keberlangsungan seni dan budaya yang menjadi bagian dari kekayaan bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun