Kedua, tausiyah dan doa bersama. Dalam hal ini pemberi/penyampai tausiyah bisa dari peserta Bukber yang kompeten, mengundang ustadz/ustadzah, atau mengundang tokoh agama.
Tema tausiyah bisa ditentukan, ringan tapi bermakan. Misalnya keutamaan/pentingnya silaturahmi, hikmah ibadah puasa, keutamaan bulan Ramadan, dan lain-lain.
Durasi tausiyah tidak usah terlalu lama, sampai satu jam misalnya. Durasi tausiyah cukup 10-20 menit. Artinya tausiyah bisa dimulai sekira setengah jam sebelum waktu berbuka puasa tiba.
Setelah tausiyah dilanjutkan dengan doa bersama. Doa bisa dimulai dengan permohonan ampunan kepada Allah SWT dari segala dosa/kesalahan, meminta keberkahan di bulan Ramadan, dan doa minta kesehatan, kecukupan rezeki, keselamatan, dan kebahagiaan keluarga.
Tausiyah dan doa bersama merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat. Hal itu akan membuat Bukber bisa jadi lebih bermakna.
Ketiga, tadarrus Al-Qur'an bersama. Ini bisa dilakukan secara bergiliran/bersama-sama diantara peserta Bukber atau oleh beberapa orang yang hadir, sementara yang lain menyimak.
Tentukan jumlah juz yang akan dibaca. Apakah semua 30 juz atau hanya juz 30 saja. Sebab hal itu berkaitan dengan durasi kegiatan.
Normalnya untuk mengkhatamkan satu Al-Qur'an sebanyak 30 juz kurang lebih membutuhkan waktu sekira 30 jam. Artinya satu juz satu jam.
Jika peserta Bukber yang hadir 30 orang, berarti satu orang masing-masing membaca satu juz. Seandainya masing-masing membaca satu juz secara bersamaan, tidak bergantian, maka total membutuhkan waktu satu jam.
Jika peserta Bukber yang hadir lebih banyak, 60 orang misalnya, maka akan lebih pendek waktu pelaksanaan tadarrus Al-Qur'an. Dari satu jam jadi setengah jam. Sebab satu juz dibaca oleh dua orang.
Kegiatan tadarrus Al-Qur'an jelas merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dan bermakna. Sebab membaca Al-Qur'an merupakan bagian dari ibadah dan berpahala besar.