Memasuki kompetisi Premier League musim 2022-2023, Everton akan menjamu tim London Biru, Chelsea, di Goodison Park (06/08). Bagi pelatih tim berjuluk The Toffees, Frank Lampard, laga tersebut merupakan laga emosional sekaligus krusial.
Hal itu dikarenakan di masa lalu Lampard merupakan bagian penting dari Chelsea, baik sebagai pemain atau pun pelatih. Lampard pernah menjadi pemain Chelsea selama 13 tahun (2001-2014) dan pernah menangani Chelsea sebagai pelatih selama kurang dari dua tahun (2019-2021).
Kini Lampard harus berhadapan dengan mantan klubnya sebagai pembesut Everton. Mau tidak mau Lampard harus melupakan masa lalunya dengan Chelsea. Bagi Lampard, saat ini Chelsea adalah musuh yang harus dikalahkan.
Dalam laga Everton vs Chelsea, Lampard juga tentu ingin membuktikan kualitas kepelatihannya. Sebab pelatih Chelsea saat ini, Thomas Tuchel adalah orang yang menggantikan kursi kepelatihannya di Chelsea.
Tahun 2021 Lampard dipecat Chelsea karena dianggap gagal mengangkat performa Chelsea. Chelsea kemudian menjadikan Thomas Tuchel sebagai pengganti Lampard.
Dengan mengalahkan Chelsea, paling tidak Lampard bisa membuktikan jika kompetensinnya sebagai pelatih tidak berada di bawah Tuchel. Lampard merupakan pelatih yang layak untuk diperhitungkan.
Bagi Lampard, laga Everton vs Chelsea juga merupakan laga yang krusial. Lampard butuh kemenangan di awal kompetisi untuk mendongkrak rasa percaya diri timnya.
Sebagaimana diketahui, di musim lalu Everton hampir saja terperosok ke dalam jurang degradasi. Beruntung di akhir-akhir laga Everton bisa mendulang cukup poin, sehingga Everton bisa selamat dari jurang degradasi.
Oleh karena itu kemenangan timnya merupakan hal yang tidak bisa ditawar bagi Lampard. Kemenangan Everton atas Chelsea akan menjadi modal bergharga bagi Lampard dan Everton dalam laga selanjutnya.
Apalagi skuad Everton saat ini bisa dibilang pas-pasan. Kualitas pemain Everton tidak mewah seperti pemain Liverpool atau Manchester City misalnya.
