Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Baswedan akan Menjadi Rival Berat Prabowo Subianto di Pilpres 2024?

28 Juli 2022   16:51 Diperbarui: 29 Juli 2022   04:03 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan dan Prabowo Subianto (Sumber: kompas.com)

Sekedar flash back. Sekira bulan Juli 2018 lalu, capres (calon presiden) dari koalisi Partai Gerindra, PKS (Partai Keadilan Sejahtera), dan PAN (Partai Amanat Nasional), yakni Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto "meminang" Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mendampinginya sebagai cawapres (calon wakil presiden) di Pilpres 2019.

Bukan tanpa sebab Prabowo Subianto "meminang" Anies Baswedan. Menurut data dan analisis survei dalam beberapa bulan terakhir saat itu Anies Baswedan diprediksi akan menjadi "kuda hitam" di Pilpres 2019.

Namun saat itu Anies Baswedan dengan halus menolak "pinangan" Prabowo Subianto. Secara diplomatis Anies Baswedan menyampaikan bahwa dirinya ingin menunaikan amanah sebagai gubernur DKI Jakarta yang belum genap satu tahun diembannya.

Prabowo Subianto kemudian "meminang" UAS (Ustaz Abdul Somad) untuk menjadi cawapresnya. Namun UAS pun menolak dengan halus. Alasan UAS saat itu, dirinya ingin fokus berdakwah.

Di last minutes akhirnya Prabowo Subianto menunjuk Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu yang juga kader Partai Gerindra sendiri, yakni Sandiaga Uno. Sebelum resmi jadi cawapres Prabowo Subianto, Sandiaga Uno terlebih dahulu keluar dari Partai Gerindra. Setelah itu resmi lah Sandiaga Uno jadi cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Situasi sebelum Pilpres 2019 saat itu tentu berbeda dengan situasi menjelang Pilpres 2024 saat ini. Kendati Prabowo Subianto masih bertengger di posisi "Tiga Besar" capres yang elektabilitasnya paling tinggi berdasarkan banyak lembaga survei, namun Anies Baswedan juga berada dalam posisi yang sama.

Anies Baswedan bersama dengan Prabowo Subianto plus Gubernur Jawa Tengah saat ini Ganjar Pranowo memang hampir selalu berada di posisi "Tiga Besar" capres yang memiliki elektabilitas paling tinggi.

Berdasarkan berbagai lembaga survei ketiganya saling mengalahkan. Posisi tertinggi pertama kadang Prabowo Subianto, kadang Anies Baswedan, tapi di lain waktu kadang juga Ganjar Pranowo.

Dengan elektabilitas yang kurang lebih sama tinggi dengan Prabowo Subianto, Anies Baswedan berpotensi menjadi rival berat Ketua Umum Partai Gerindra itu. Anies Baswedan tak jauh beda ibarat Joko Widodo di Pilpres 2014.

Sebagaimana diketahui bahwa Joko Widodo dan Anies Baswedan adalah dua orang gubernur yang "dibesarkan" oleh Prabowo Subianto. Joko Widodo diusung Prabowo Subianto dengan Partai Gerindranya di Pilgub DKI Jakarta 2012. Sedangkan Anies Baswedan diusung Prabowo Subianto dengan Partai Gerindranya di Pilgub DKI Jakarta 2017.

Joko Widodo yang diusung Prabowo Subianto dan terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta 2012-2017 malah menjadi rival berat Prabowo Subianto di Pilpres 2014. Bahkan Joko Widodo mampu mengalahkan Prabowo Subianto sendiri di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

Kini Anies Baswedan juga diusung Prabowo Subianto jadi Gubernur DKI Jakarta bisa sama dengan Joko widodo di Pilpres 2014. Bedanya Anies Baswedan (kalau benar menjadi capres) sudah dalam posisi bukan Gubernur DKI Jakarta lagi ketika menjadi capres 2024.

Sedangkan Joko Widodo saat itu di Pilpres 2014 baru menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama kurang lebih dua tahun. Joko Widodo masih sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Prabowo Subianto, dengan modal elektabilitas tinggi dan dukungan Partai Gerindra relatif lebih mudah menjadi capres 2024 dibandingkan Anies Baswedan. Sebab Anies Baswedan bukan anggota atau kader partai politik dan karenanya sangat tergantung kepada dukungan partai politik.

Prabowo Subianto dengan Partai Gerindranya saat ini digadang-gadang akan berkoalisi dengan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). Berarti besar kemungkinan Prabowo Subianto akan berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin alias Gus Muhaimin.  

Sementara itu Anies Baswedan saat ini memang telah digadang-gadang akan didukung Partai Nasdem dan PKS. Namun dukungan itu belum terlalu riil. Masih bias.

Selain digadang-gadang akan didukung Partai Nasdem dan PKS, Anies Baswedan juga digadang-gadang akan didukung Partai Demokrat. Tentu saja dengan syarat Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY jadi pasangan alias jadi cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Menarik untuk ditunggu. Apakah Prabowo Subianto benar-benar akan maju kembali menjadi capres 2024 dan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar? Kemudian juga apakah Anies Baswedan akan benar-benar didukung Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat dan berpasangan dengan AHY?

Kalau benar, maka Anies Baswedan akan menjadi rival Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Mungkin sudah "takdir" Prabowo Subianto beberapa kali harus bersaing dengan orang yang pernah dibesarkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun