Selain dengan Partai Golkar, Partai Nasdem juga memiliki kemungkinan berkoalisi dengan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) yang memiliki modal suara 9,69 persen. Dengan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang memiliki modal suara 8,21 persen.
Kemudian dengan Partai Demokrat yang memiliki modal 7,77 persen. Dengan PAN yang memiliki modal suara 6,84 persen. Dan terakhir dengan PPP yang memiliki modal suara 4,52 persen.
Namun jika Partai Nasdem ingin berkoalisi dengan partai politik selain partai Golkar, tidak akan bisa dengan satu partai politik. Partai Nasdem harus berkoalisi dengan setidaknya dua partai politik lain.
Partai politik lain yang bersedia berkoalisi dengan Partai Nasdem tentu punya kepentingan dan keinginan. Dan hal itu harus disepakati oleh Partai Nasdem.
Misalnya mengenai capres dari Partai Nasdem, dari tiga nama di atas siapa yang disepakati dan disetujui partai koalisi. Mungkin nama yang disepakati dan disetujui partai koalisi itu Anies Baswedan, mungkin Andika Perkasa, atau bisa juga Ganjar Pranowo.
Jadi tak ada jaminan bagi Anies Baswedan. Tidak pula bagi Andika Perkasa atau Ganjar Pranowo. Semua tergantung kesepakatan dan persetujuan partai koalisi.