Dalam hati saya berkata, “Wah mentang-mentang sarapan di hotel, gak doyan nasi”. Namun selang beberapa menit kemudian, setelah roti atau bubur yang mereka santap habis mereka kemudian mengambil nasi juga.
Oalah… Ternyata mereka makan roti atau bubur hanya sebagai makanan pembuka saja. Mereka makan roti atau bubur hanya “pencitraan” saja.
Intinya teman-teman tidak bisa move on dari nasi. Kendati sudah makan roti dan bubur yang banyak, tetap saja merasa belum makan.
Begitulah kita. Bagaimana dengan Anda?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!