Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibadah Umrah, antara Kesalehan Ritual dan Kesalehan Sosial

17 Oktober 2021   11:30 Diperbarui: 17 Oktober 2021   11:34 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak yatim (sumber : islamidia.com)

Semakin melandainya kasus covid-19 di banyak negara termasuk Indonesia, memungkinkan ibadah umrah bisa dilaksanakan kembali. Otoritas Arab Saudi telah memberi lampu hijau mengenai hal itu.  

Akan tetapi karena masih dalam situasi pandemi, ibadah umrah tentu tidak bisa dilaksanakan seperti dalam situasi normal. Pelaksanaan ibadah umrah harus disertai protokol  kesehatan yang ketat, termasuk di dalamnya ada ketentuan harus swab dan karantina terlebih dahulu.

Hal itu dengan sendirinya akan menambah cost alias biaya ibadah umrah. Biaya ibadah umrah akan menjadi lebih besar alias lebih mahal. Bisa jadi ada di kisaran Rp.  25 juta s.d. Rp. 30 juta.  

Ibadah umrah adalah ibadah ritual yang bersifat vertikal. Ibadah umrah adalah wujud dari kesalehan spiritual seorang muslim.

Mengenai hukumnya, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama fiqh. Menurut mazhab Hanafi dan Maliki, ibadah umrah hukumnya sunnah muakkadah. Artinya sunnah yang sangat dianjurkan atau sangat ditekankan pelaksanaannya.

Sementara menurut Mazhab Syafi'i dan juga mazhab Hambali, ibadah umrah hukumnya wajib dilaksanakan sekali seumur hidup bagi yang mampu. Artinya ketika melaksanakan ibadah umrah untuk yang kedua kalinya atau lebih, bukan wajib lagi tapi "sekedar" sunnah.

Sebagai negeri dengan penduduk muslim terbesar dunia, Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang jemaah umrah terbanyak. Tiap tahun ada sekira satu juta orang jemaah yang melaksanakan ibadah umrah.

Menurut data Kementerian Agama RI, jumlah jemaah umrah Indonesia dua tahun terakhir sebelum adanya pandemi cukup signiifikan. Tahun 2017-2018 mencapai 1.005.336 orang dan tahun 2018-2019 berjumlah 974.650 orang.

Banyaknya umat Islam Indonesia yang melaksanakan ibadah umrah bisa dilihat dari dua sisi. Pertama hal itu bisa jadi merupakan indikasi meningkatnya tingkat kesadaran beragama umat Islam. Kedua, bisa juga sebagai indikasi meningkatnya tingkat kesejahteraan umat  Islam. 

Terlepas dari faktor apa yang mendasari umat Islam Indonesia melaksanakan ibadah umrah, faktanya banyak diantara mereka yang melaksanakan ibadah umrah lebih dari satu kali. Bahkan tidak sedikit yang bolak-balik berkali-kali melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun