Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kicauan Ferdinand Hutahaean terhadap Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin

22 November 2020   14:36 Diperbarui: 22 November 2020   14:44 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ferdinand Hutahaean dan Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin (makassar.tribunnews.com)

Kalau Ferdinand Hutahaean menyerang dan menghantam Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Fadli Zon, tokoh KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia), atau mereka yang selama ini sering mengeritik pemerintah, mungkin sudah biasa. Bahkan hal itu bisa dikatakan sudah menjadi "passion" Ferdinand Hutahaean.

Akan tetapi merupakan hal yang agak aneh jika Ferdinand Hutahaean keluar dari "passion" nya itu. Seperti ketika ia menyerang Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin.

Bukan tanpa sebab Ferdinand Hutahaean melakukan hal itu. Muasalnya ketika ada pernyataan dari Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi yang menyebut bahwa Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin menyambut baik gagasan pertemuan antara dirinya dengan pimpinan FPI (Front Pembela Islam), Habib Rizieq Shihab.

Menurut Masduki Baidlowi, Wakil Presiden menyatakan tidak ada masalah, welcome jika ada gagasan pertemuan dengan Habib Rizieq Shihab. Itu hal yang bisa dilakukan selama membawa kebaikan bagi bangsa dan negara.

Ferdinand Hutahaean sepertinya tidak setuju dengan sikap Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin dan pernyataan Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi. Sebab dalam pandangan Ferdinand Hutahaean, FPI dan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab adalah musuh negara.

Melalui akun twitternya @FerdinandHaean3, Ferdinand Hutahaean "berkicau" mengomentari hal tersebut. "Kicauan" Ferdinand Hutahaean tertanggal 21 November 2020 itu persisnya seperti ini,  "Jubir : Wapres Ma'ruf Amin Tak Masalah Bertemu Habib Rizieq Dan Kami pun sebetulnya tak masalah dan tak keberatan kalau pak Ma'ruf mau mundur dari kursi Wapres dan bergabung dengan FPI. Kami iklas pak...! Biar kursi wapres diisi yang bisa kerja..! Maaf ya..!"  

Paling tidak ada dua hal menarik dari "kicauan" Ferdinand Hutahaean di atas. Yaitu pertama, "Kami pun sebetulnya tak masalah dan tak keberatan kalau pak Ma'ruf mau mundur dari kursi Wapres dan bergabung dengan FPI." Kedua, "Kami iklas pak...! Biar kursi wapres diisi yang bisa kerja..!"

Dalam kalimat "kicauan" pertama secara eksplisit Ferdinand Hutahaean memang tidak menyuruh Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin untuk mundur dari jabatannya. Akan tetapi secara implisit sangat jelas, Ferdinand Hutahaean menghendaki Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin mundur dari jabatannya.

Selain itu secara implisit, Ferdinand Hutahaean memandang bahwa tak boleh ada komunikasi sama sekali  dengan FPI. Sebab siapa pun yang  melakukan komunikasi atau bersilaturahmi dengan FPI, ia nilai  sebagai bagian dari FPI itu sendiri.  

Selanjutnya dalam "kicauan" kedua Ferdinand Hutahaean. Secara eksplisit Ferdinand Hutahaean memang  tidak menyebut Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin tidak bisa kerja. Akan tetapi secara implisit "kicauan" kedua Ferdinand Hutahaean itu dengan sendirinya  "membongkar" penilaian atau persepsi Ferdinand Hutahaean sendiri terhadap Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin . Ternyata selama ini Ferdinand Hutahaean menilai atau memandang bahwa Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin sebagai orang yang tidak bisa kerja.

Sikap dan pandangan Ferdinand Hutahaean terhadap apa pun terhadap siapa pun adalah hak dia sendiri dan merupakan bagian dari kebebasan berfikir. Apakah Ferdinand Hutahaean mau menyebut sesuatu berbeda dari fakta sebenarnya, itu juga tidak masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun