Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

PAN Reformasi Hadir, Elite PAN Ketar-ketir?

1 September 2020   13:11 Diperbarui: 2 September 2020   04:39 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amien Rais (tribunnews.com)

Kabar akan hadirnya partai baru sempalan dari PAN (Partai Amanat Nasional) terdengar semakin kencang. Seperti diberitakan banyak sumber, partai baru sempalan dari PAN yang digagas oleh Amien Rais dan para loyalisnya tersebut akan siap dideklarasikan pada bulan Desember 2020 mendatang.

Amien Rais dan para  loyalisnya sudah menyiapkan nama dan logo partai. Konon ada 28 buah usulan nama partai, tetapi mengerucut kepada nama PAN-Reformasi. Sedangkan mengenai logo tak jauh juga dari logo PAN, berlatar biru dan ada  gambar mataharinya.

Mengenai nama, kalau lah jadi nama "PAN Reformasi" yang disepakati dan digunakan sebagai nama partai memang cukup masuk akal. Begitu pula dengan logo  dan latar  belakang warna partai. Namanya juga partai sempalan, secara anatomi mungkin masih memiliki ikatan batin yang kuat dengan induknya.

Sebagaimana dulu PDI-P misalnya, yang memiliki banyak kemiripan dengan induknya PDI (Partai Demokrasi Indonesia). Nama hanya ditambah huruf "P" (perjuangan) di belakang PDI. Begitu pula dengan logo masih kepala banteng dan latar belakang warna partai masih merah.

Kalau lah nanti PAN Reformasi jadi didirikan, berarti akan menambah lagi daftar partai baru setelah sebelumnya ada partai Gelora besutan Fahri Hamzah dan Anis Matta  yang didirikan bertepatan dengan hari sumpah pemuda, yakni 28 Oktober 2019 lalu. Partai Gelora juga merupaan partai sempalan, yakni sempalan dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera).

Hal menarik dari hadirnya PAN Reformasi adalah mengenai pengaruhnya bagi partai induk, yakni PAN. Sebab banyak pihak memperkirakan hadirnya partai baru sempalan dari PAN akan menggerus suara PAN.

Mungkinkah suara PAN akan tergerus oleh PAN Reformasi sebagai partai sempalannya? Jawabannya sangat mungkin. Banyak pemilih PAN akan berpaling kepada partai  baru sempalan dari PAN, salah satunya karena faktor Amien Rais.

Amien Rais adalah tokoh sentral PAN. Selama ini nama PAN sudah identik dengan nama Amien Rais. Amien Rais menjadi alasan banyak pemilih untuk memilih PAN.

Artinya banyak pemilih ketika menjatuhkan pilihannya kepada PAN sesungguhnya mereka tidak memilih PAN, tetapi memilih Amien Rais. Sangat masuk akal jika kemudian kepindahan Amien Rais dari PAN ke PAN Reformasi nanti akan diikuti pula oleh banyak pemilih PAN.  

Hal tersebut tentu bukan kabar baik bagi para elite PAN. Akan tetapi mereka tidak bisa dan tidak berhak menghalangi Amien Rais dan para loyalisnya untuk membuat partai baru.

Jangan tanya, apakah para elite PAN khawatir atau tidak dengan akan adanya partai baru sempalan dari PAN bentukan Amien Rais dan para loyalisnya. Walau pun tidak diucapkan tentu mereka merasa khawatir dan ketar-ketir.  

Secara kasat mata hal itu bisa disimak dari pidato ketua dewan kehormatan PAN Sutrisno Bachir pada HUT PAN ke-22 tanggal 23 Agustus lalu. Waktu itu sambil terisak Sutrisno Bachir berharap agar Amien Rais selalu bersama untuk membawa PAN lebih besar dari sekarang.

Kalau boleh ditafsirkan, kalimat harapan agar Amien Rais tetap berada di PAN yang diucapkan oleh Sutrisno Bachir itu merupakan kalimat rayuan. 

Sebab Sutrisno Bachir dan para elite PAN sudah mengkalkulasi bagaimana dampaknya jika Amien Rais benar-benar meninggalkan PAN. Suara PAN akan terpecah, dengan tidak menutup kemungkinan suara partai baru yang ditempati Amien Rais justru lebih akan besar suaranya.

Padahal dalam keadaan tidak terpecah pun suara PAN tidak terlalu  besar. Selama lima kali ikut Pemilu, suara PAN tidak jauh dari kisaran 6-7 persen saja. Apalagi jika suara PAN terpecah menjadi dua, akan semakin sedikit lagi.

Bukan tidak mungkin PAN tak akan lolos parliamentary treshold dalam Pemilu 2024 nanti. Terlebih lagi jika angka parliamentary treshold dinaikkan menjadi lebih dari empat persen.

Seandainya PAN Reformasi nanti benar-benar hadir, sangat pantas jika para elit PAN merasa khawatir dan ketar-ketir. Sebab sudah terbayang akan terjadi "migrasi" suara yang  membahayakan PAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun