Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tentang Anies Baswedan di Kancah Politik

15 Februari 2020   21:55 Diperbarui: 16 Februari 2020   10:42 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berarti masalahnya adalah "status gubernur" yang disandang Anies. Bisa jadi sebagian orang belum bisa menerima kenyataan bahwa Anies Baswedan merupakan pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Artinya residu Pilkada DKI Jakarta itu masih ada. Entahlah.

Dulu penulis mengenal nama Anies Baswedan sebagai seorang akademisi dan intelektual hebat. Bayangkan di usia muda, yakni usia 38 tahun Anies sudah menjadi seorang Rektor. Waktu itu tahun 2007 Anies dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina. Universitas Paramadina adalah sebuah universitas yang didirikan oleh intelektual hebat Indonesia, yakni (alm.) Prof. Nurcholish Madjid.

Penulis cukup terkejut ketika pada Pilpres 2014 Anies Baswedan terjun ke kancah politik praktis dengan menjadi juru bicara dan tim sukses pasangan Jokowi-JK (Jusuf Kalla). Sebagai seorang konseptor, Anies Baswedan membuat jargon yang menjadi populer waktu itu, yang cukup berperan dalam memenangkan pasangan Jokowi-JK. Jargon yang dimaksud adalah "Orang Baik Pilih Orang Baik" dan "Jokowi Adalah Kita".

Setelah Pilpres 2014 usai dan pemenangnya adalah pasangan Jokowi-JK, sebagai orang yang "berkeringat" untuk pasangan itu Anies Baswedan kebagian jatah "kue". Waktu itu Anies Baswedan diberi jabatan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Akan tetapi jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang disandang Anies  tidak lama. Hanya kurang lebih dua tahun menduduki jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, akhirnya Anies Baswedan di-reshuffle dari kabinet.

Perihal reshuffle terhadap Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ada beberapa rumor yang berkembang. Sebagian ada yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan Anies selama menduduki jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tidak sesuai ekspektasi Presiden Jokowi.

Akan tetapi ada juga rumor yang menyatakan bahwa reshuffle terhadap Anies Baswedan karena desakan partai politik yang belum kebagian jatah "kue". Entahlah.

Sebagaimana diketahui bersama tidak lama setelah di-reshuffle dari kabinet, Anies Baswedan kemudian "dipungut" oleh bekas lawan politik bosnya (Jokowi), yakni Prabowo Subianto.

Waktu itu tahun 2017 pada Pilkada DKI Jakarta, Anies Baswedan dipasangkan dengan Sandiaga Uno oleh Prabowo Subianto. Dalam Pilkada DKI Jakarta yang sangat luar biasa dan berdarah-darah itu, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berhasil menjadi pemenangnya.

Apakah setelah menjadi gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemudian akan menjadi Presiden RI sebagaimana halnya Joko Widodo ? Entahlah. Itu urusan politik praktis. Bagi penulis tidak hanya Anies Baswedan, siapa pun yang memiliki kapasitas menjadi presiden RI berhak untuk memilih dan dipilih oleh rakyat.

Hanya saja saat ini Anies Baswedan memang memiliki modal sosial yang cukup besar untuk menjadi presiden RI ke-8, yakni berupa popularitas yang tinggi. Walau pun itu bukan jaminan otomatis akan dipilih mayoritas rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun