Mohon tunggu...
wiwik kurniaty
wiwik kurniaty Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kita Harus Mampu Kelola Lingkungan

9 Januari 2020   18:24 Diperbarui: 9 Januari 2020   19:25 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banjir yang melanda Jakarta, terasa tiba-tiba dan mengejutkan banyak orang. Di tengah orang usai merayakan pergantian tahun dengan penuh kegembiraan semisal menyalakan kembang api, bernyanyi-nyanyi dan berkumpul dengan teman dan sanak saudara, tetiba pada subuh harus bangun dengan keadaan rumah yang porak poranda karena air sudah mencapai satu meter bahkan lebih. 

Masyarakat Jakarta tak bisa meneruskan kegembiraan tahun baru tersebut dengan kegembiraan selanjutnya karena harus menyelamatkan diri dan hartanya, bahkan ada yang harus kehilangan sanak saudara karena banjir tersebut.

Banjir bukan kehendak Allah, tapi lebih disebabkan oleh curah hujan yang banyak, sampah yang menumpuk, bantaran kali yang disesaki penduduk, dan penggundulan hutan untuk villa yang tak sesuai masterplan. Tapi yang terpenting dari semuanya itu adalah kurang profesionalnya orang-orang yang punya otoritas untuk mengatur.

Jika seorang pemimpin dengan tegas melarang orang untuk hidup di bantaran sungai seraya memberikan solusi seperti memberikan / disuruh mencicil rumah susun sederhana yang secara geografis aman, maka warga tak punya alasan untuk tetap bertahan hidup di bantaran sungai. Jika pemimpin menolak dengan tegas dank eras memberikan izin untuk pendirian villa di lereng-lereng gunung dan perbukitan, maka warga yang punya uangpun tak akan bisa menembus aturan itu.

Juga jika para perambah hutan atau perusahaan menebang pohon sembarangan di gunung-gunung yang merupakan hulu sungai maka hutan tak akan gundul dan tak mampu menyerap air seperti sekarang.

Allah memberikan akal budi kepada kita untuk mampu memecahkan sesuatu. Allah juga mengizinkan beberapa orang untuk menjadi pemimpin atas warga masyarakat. Allah juga berkehendak untuk banyak masyakarakat menjadi pemimpin bagi rumah tangga mereka. Lebih jauh Allah juga memberikan anugerah agar manusia bisa berfikir lebih jauh dan lebih panjang apakah tindakannya pada masa kini akan berpengaruh pada anak cucu mereka atau mereka hanya berfikir soal diri mereka sendiri.

Apa yang kita lakukan sekarang akan berpengaruh pada generasi selanjutnya. Jika gunung-gunung gundul, maka bisa dipastikan dampak di masa depan yaitu pengelolaan air yang lebih sulit alias banjir akan lebih dahsyat lalu, sehingga pengelolaan air harus lebih canggih.

Karena itu masing-masing kita, dimulai dari diri sendiri sebagai khalifah) seharusnya bisa berperan lebih banyak soal pengeloalaan lingkungan. Dimulai dari lingkungan kita sendiri yaitu tidak membuang sampah sembarangan. 

Jika ada 100 rumah yang tidak membuang sampah, diikuti oleh 100 rumah lagi dan seterusnya sampai seluruh Jakarta membuang sampah pada tempatnya, maka dipastikan bahwa kita bisa seddikit berperan menyelamatkan lingkungan kita.

Begitu juga para pemimpin. Seorang pemimpin harus mampu mengatur dan tegas dalam menegakkan aturan demi kebaikan bersama. JIka tidak maka bisa jadi kesedihan karena banjir akan terulang setiap tahun baru mendatang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun