MEMULAI adalah hal yang cukup sulit dilakukan untuk sebuah hal yang menjadi tujuan hidup kita. Seperti ketika kita ingin memulai belajar tentang hal baru yang bisa merubah kehidupan. Adalah saya, seorang ibu rumah tangga yang memiliki anak usia 18 tahun dan baru saja menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Kejuruan. Pada umumnya orangtua mengarahkan anak untuk melanjutkan pendidikan pada sebuah perguruan tinggi. Bahkan untuk menunjang pendidikan tersebut para orangtua sudah menyediakan dana jauh hari. Namun saya merasa bahwa jika hanya selalu menyerahkan semuanya pada sistem atau pada keputusan pilihan anak rasanya hasil akan begitu saja putarannya, yaitu kuliah 4 tahun, lulus, lalu bekerja. Sementara ada fikiran/mindset yang sudah banyak terbukti, walaupun bukti tersebut hanya terjadi pada orang-orang yang memang sudah begitu kuat menanamkan mindset tersebut sejak awal. Oleh sebab itu, saya sebagai ibu yang begitu faham tentang mindset tersebut maka saya mencoba untuk mengarahkan kepada anak saya tersebut.Â
          Mindset seperti apa yang saya fahami? Yaitu sebuah pemikiran bagaimana agar bisa memaksimalkan waktu dengan melakukan 2 pekerjaan sekaligus agar pada prosesnya anak akan langsung faham tentang apa yang menjadi tujuan dan target hidupnya. Kuliah sambil bekerja adalah 2 hal yang saya terapkan pada anak saya. Dan untuk itu dibutuhkan sebuah kerjasama yang baik antara saya dan anak. Terutama bagaimana saya bisa menjadi partner atau teman untuknya berbagi keluh kesah sehingga pada momen tersebut saya bisa memberi masukan atau saran yang yang baik yang bisa diterapkan olehnya.Â
          Alhamdulillah ditahun kelulusannya, anak saya memutuskan untuk tidak kuliah dan memilih untuk menekuni dunia Digital Marketing. Awalnya dia memperlajarinya dari Youtube, atau dari media sosial lainnya. Namun saya yang selalu memantau seluruh kegiatan anak-anak dirumah, akhirnya faham bahwa mempelajari sesuatu tanpa arahan yang pasti atau tanpa didampingi oleh ahli/mentor/guru rasanya tidak akan mencapai sesuatu yang jelas dan pasti. Karena setiap manusia memiliki keterbatasan dalam mengolah ilmu yang dipelajari maka penting untuk mencari tempat dan mentor yang menguasai bidang Digital Marketing.
          Dari sebuah media sosial akhirnya saya memutuskan untuk bergabung pada sebuah Webinar Digital Marketing, dengan tujuan adalah bagaimana saya bisa mengajak anak saya untuk belajar lebih jauh tentang dunia tersebut dibantu oleh mentor yang sudah ahli dibidangnya. Dan ternyata cara tersebut berhasil. Karena dari awal memang sudah tertarik dengan dunia tersebut dan memang ingin menjadikannya sebagai sarana dirinya untuk bisa mencapai semua impian dan cita-citanya maka akhirnya anak saya bergabung pada kelas Semi Kuliah Digital Marketing selama 1 tahun dengan biaya yang cukup terjangkau yaitu sebesar 1,2jt. Selama 1 tahun itu ia akan belajar melalui online, zoom dan Kopdar. Mengapa cara ini saya tempuh? Karena kelas Digital Marketing ini adalah kelas yang benar-benar telah terbukti mampu memberi peluang bagi banyak orang, terutama bagi mereka anak-anak muda yang mau mencapai tujuan hidupnya dengan mempersingkat waktu belajar.
         Cita-citanya adalah bagaimana ia bisa membayar kuliah dengan hasil kerja atau keringatnya sendiri tanpa memberi beban kepada orangtua. Memilih untuk merubah mindset, melatih mental dan strateginya, in syaa Allah semua perjuangan kerasnya akan membuahkan hasil. Bekerja dengan waktu yang fleksibel, tempat bekerja bisa dimanapun, jauh dari "under press" , bisa diselingi dengan aktifitas lain namun pendapatan dengan profit tinggi bisa di dapat.Â
         Menjadi orangtua yang cerdas tidak mudah, membutuhkan banyak ilmu dan kemauan untuk belajar banyak hal. Karena Dunia semakin luar biasa, maka selain mempertebal iman & taqwa kitapun wajib membekali anak-anak dengan banyak ilmu dan ketrampilan yang akan membantunya menciptakan masa depannya.
         Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI