Mohon tunggu...
I Putu Hendra Wirawan
I Putu Hendra Wirawan Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah di SD N 1 Melinggih Kelod yang juga merupakan Co-Kapten Belajar id

Lahir di Selumbung, sebuah desa tua di Karangasem Bali. Memulai karirnya sebagai guru di daerah terpencil di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2012, namun kini ia aktif menjadi Kepala Sekolah di SDN 1 Melinggih Kelod salah satu Sekolah Dasar di Payangan, Gianyar. Ia baru saja menyelesaikan Study Magisternya di Universitas Pendidikan Ganesha pada Program Pendidikan Dasar. Selain mengajar ia rutin membuat Buku Cerita Anak dengan menggandeng penggiat sastra dan ilustrator lokal. Hobinya saat ini adalah lari dan melakukan Yoga di sela-sela kesibukannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menciptakan Generasi Literat di Lingkungan Sekolah

9 April 2022   06:27 Diperbarui: 9 April 2022   06:30 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di Sekolah Dasar, kemampuan membaca, menulis dan berhitung merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh siswa dan tentunya ini harus dikembangkan untuk berhasilnya capaian indikator pada pembelajaran. Untuk siswa kelas awal misalnya, perlu dibekali kemampuan membaca dan menulis sebelum mereka mengetahui angka. 

Namun di kelas tinggi ternyata masih ada siswa yang belum cakap dalam memahami wacana secara umum, mereka belum cakap dalam menuliskan idenya sehingga perlu pembiasaan. Kurangnya minat membaca, serta rendahnya kemampuan literasi siswa menjadi suatu kendala pembelajaran di sekolah.

Dalam Jaka Warsihna, 2016 Literasi dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan membaca dan menulis. Seperti dikutip dari Buku Panduan Gerakan Literasi Nasional milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ada enam dimensi literasi yang perlu diketahui diantaranya: 

  1. Literasi Baca Tulis yaitu pengetahuan dan kecakapan untuk membaca dan menulis serta menganalisis teks tertulis, 
  2. Literasi Numerasi berhubungan dengan kecakapan angka dan simbol matematika juga grafik, tabel dan bagan, 
  3. Literasi Sains berhubungan dengan kecakapan ilmiah, 
  4. Literasi Digital berkaitan dengan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat komunikasi atau jaringan,
  5. Literasi Finansial berhubungan dengan konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan 
  6. Literasi Budaya dan Kewargaan, dimana Literasi Budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami kebudayaan Indonesia sebagai indentitas bangsa, sedangkan literasi kewargaan berhubungan dengan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat.

Salah satu inovasi yang dapat dilakukan guru dalam menangani masalah literasi di sekolah adalah dengan cara menciptakan budaya baca dan menulis yang dilakukan secara utuh.

Siswa diberikan waktu untuk mengeksplorasi bahan bacaan yang ada di sekolah mereka. Salah satunya Perpustakaan, berikut pojok baca yang dapat dibuat oleh masing-masing guru di kelas mereka.

Hal yang paling penting dalam kegiatan literasi adalah yang pertama siswa menyukai buku terlebih dahulu, sehingga dengan mudah kita dapat mengarahkan siswa untuk memahami huruf-huruf, kata maupun kalimat sehingga pemahaman mereka terhadap wacana maupun bacaan menjadi lebih baik. Dalam hal minat terhadap buku awalnya siswa akan menyukai buku-buku yang sampulnya lucu, warnanya meriah dan gambarnya menarik. 

Selain itu di tahap awal mencintai buku, siswa bisa saja sering membolak-balikkan buku yang mereka pilih. Biasanya anak yang berada di tingkat awal lebih memilih buku bacaan yang gambarnya menarik dan memiliki sedikit kata di tiap halamannya. Awalnya anak juga akan menyukai buku cerita bergambar yang memiliki banyak gambar.

Setelah rutin mengadakan kegiatan membaca, siswa diajak untuk menuliskan apa yang mereka baca, meringkas lalu menyampaikan di depan kelas. Ini sangat efektif membantu siswa menyampaikan ide dan gagasan yang telah tercipta dengan bahasa mereka sendiri.

Mereka juga tidak merasa kesulitan ketika disuruh menyampaikan apa yang mereka sukai. Siswa lalu diberikan apresiasi dengan cara memajang hasil karyanya di mading sekolah.

Dalam kegiatan literasi, buku dan perpustakaan menjadi modal yang utama. Buku yang menarik untuk dibaca dan perpustakaan yang nyaman untuk siswa sebagai salah satu indikator tumbuhnya motivasi membaca anak. 

Kegiatan membaca 15 menit, menuangkan ide dan gagasan, membangun antusiasme, minatnya serta mengapresiasi siswa  juga merupakan hal penting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun