Jadi, tradisi dan kebiasaan turun-temurun dan kurangnya yang kurang menanamkan pemahaman tentang bahaya merokok maupun menyirih dengan menggunakan media tembakau dapat juga memicu seorang akan berpedoman pada pada tradisi leluhurnya tersebut. Apalagi, dalam kampanye-kampaye kesehatan sama sekali tidak pernah menyinggung kebiasaan nginang ini, yang juga menggunakan media tembakau dan juga dapat membahayakan kesehatan.
Maka perokok mungkin hanya melihat kenyataan yang terjadi, bahwa sebagian orang baik-baik saja dengan merokok atau nginang dan mengabaikan sebagian orang yang memang menderita penyakit karena hal ini.Â
Menghentikan hal yang sudah menjadi tradisi atau kebiasaan memanglah sangat sulit, kebiasaan ini hanya bisa dihentikan bila berasal dari niat si pencandu itu sendiri dan dukungan dari orang sekitar.