Piodalan ini berlangsung dari hari Rabu sampai hari Sabtu. Dan karena saya adalah warga Tabanan, setiap enam bulan sekali saat odalan selalu menyempatkan diri sembahyang bersama keluarga ke pura tersebut.
Saya sembahyang ke Pura Tanah Lot di hari terakhir, yakni di hari Sabtu, saat prosesi penyineban (penutupan) berlangsung. Prosesi dimulai jam 12.00 wita saat air laut surut, sehingga, 'pengempon' (kelompok masyarakat yang bertugas untuk menyelenggarakan atau mengerjakan kewajiban yang harus dilaksanakan dalam kaitannya dengan tempat suci/Pura) masuk ke dalam pura.
Selama prosesi berlangsung dipersembahkan juga tari Rejang Dewa dan Rejang Sari oleh anak-anak dan remaja Desa Beraban. Prosesi ini berakhir pada pukul 15.00 wita, yang artinya piodalan telah 'disineb'.
Piodalan juga merupakan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Suasana ini, tidak dapat ditemui di hari biasa ketika berwisata ke Tanah Lot. Banyak ritual yang diadakan yang sering diabadikan oleh wistawan.
Mereka tidak hanya menikmati suasana pantai yang indah, karang, dan pura yang unik yang berdiri di atas karang, warga Bali yang bersembahyang bersama keluarga tak luput dari perhatian mereka.
Bagi yang tengah merencanakan liburan ke Bali, enam bulan lagi (dalam perhitungan kalender Bali) akan diadakan odalan lagi. Jika ingin melihat secara langsung prosesi odalan tersebut dapat merencakanannya dari sekarang.