Mohon tunggu...
Tri Sukma
Tri Sukma Mohon Tunggu... Penulis

Hobi saya adalah travelling dan mengekspor pengalaman-pengalaman unik setiap manusia sebab dari sanalah kita semua akan dapat belajar hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Sosok Nuha dan Cahaya Al-Qur'an: Kisah Harapan yang Menjadi Kesembuhan

5 Januari 2025   14:18 Diperbarui: 5 Januari 2025   14:25 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Penghargaan Mahasiswa Teladan Mutu  Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Pada tahun 2021, Nuha Banin Darajatin Aliyah menghadapi ujian hidup yang cukup berat. Ia terbaring koma selama satu minggu di rumah sakit akibat malpraktik. Vonis dokter begitu menyakitkan: hanya ada peluang 1% baginya untuk hidup normal kembali. Namun, kisah Nuha adalah bukti nyata bagaimana keyakinan kepada Allah dan mukjizat Al-Qur'an mampu mengubah segalanya.

Perjuangan di Tengah Keputusasaan

Saat menjelang adzan subuh di hari kedelapan, Nuha akhirnya terbangun dari koma. Namun, kondisinya sangat lemah. Ia harus menerima kenyataan pahit bahwa sebagian ingatannya hilang, pandangannya buram, dan kedua bola matanya tak lagi sempurna akibat infeksi di otaknya. Kala itu, Nuha masih duduk di kelas 3 SMA Trensains Tebuireng 2. Ia menjalani perawatan intensif selama satu bulan penuh di rumah sakit. Meski kondisinya belum pulih sepenuhnya, Nuha harus pulang ke rumah karena ujian tengah semester kelas 12 sudah di depan mata. Dalam kondisi yang serba terbatas, ia tetap berusaha bangkit.

Cahaya di Tengah Kegelapan

Nuha mengenang momen paling berkesan dalam hidupnya, saat ia merasa benar-benar kehilangan harapan. 

"Saya merasa seperti tidak punya alasan lagi untuk hidup. Semua cita-cita saya terasa tenggelam begitu saja," ujarnya dengan mata berkaca-kaca. 

Namun, di tengah kegelapan itu, Allah memberikan Nuha petunjuk melalui sebuah cahaya.

"Sekitar pukul 17.00, saya mengurung diri di kamar, menutup semua jendela dan pintu. Saya benar-benar sendiri. Lalu, saya melihat cahaya putih bersih bersinar di atas meja belajar saya. Ketika saya mendekat, ternyata cahaya itu berasal dari Al-Qur'an," ungkapnya penuh haru. 

Kemudian, Nuha mengambil Al-Qur'an itu dan mulai membacanya. 

"Saat itu, pandangan saya yang tadinya buram tiba-tiba menjadi jernih ketika melihat ayat-ayat Al-Qur'an. Saya begitu terkejut dan segera berlari menemui ayah saya. Saya berkata kepada beliau, 'Ayah, jika Ayah tidak ingin saya menjalani operasi saraf otak karena risikonya tinggi, saya percaya Al-Qur'an ini yang akan menyembuhkan saya,'" tuturnya sambil menirukan gestur menyerahkan Al-Qur'an kepada ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun