Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Telinga, Mulut, dan Tangan

28 Juli 2010   11:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:32 1892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

anda boleh saja menyangsikannya. bahkan boleh juga meragukannya. kesangsian dan juga keraguan adalah tanda adanya kita sebagai manusia. ya. kita ada karena kita sangsi dan ragu bukan? karena itu, syukurilah kesangsian dan keraguan yang kerap mengusik kita. untuk yang disangsikan dan diragukan, seharusnyalah berterima kasih karena telah dilihat dan diamati oleh manusia sebagaimana adanya. namun, di tengah kesangsian dan keraguan itu, pikiran kita tetap harus terbuka. keterbukaan pikiran itu akan banyak menyelamatkan kita dari kesempitan dan keterbataasan ruang dan rongga di kepala kita. karena itu, mendapati apa yang disampaikan pak beye tentang adanya kelompok orang yang sedang kampanye seolah-olah indonesia akan hancur harus kita cerna terlebih dahulu sebelum menyepakati atau menolaknya. pak beye seperti di kutip di banyak media menyampaikan hal ini saat sedang ada di mataram, nusa tenggara barat. siapa atau kelompok mana yang disasar pak beye dengan pernyataannya itu, banyak di antara kita mungkin sudah paham. bahkan, termasuk warna dan logo kelompok yang disasar karena kerapnya kelompok ini tampil di media. namun, sudahlah. tidak perlu kita tambahi analisis macam-macam untuk pertarungan tingkat tinggi yang sebenarnya sangat vulgar ini. selain karena akan menguras energi, terlalu penting analisis itu ada di lapak tidak penting ini. sambil mencoba memahami apa yang disampaikan pak beye, saya hanya hendak berbagi tentang siapa yang menjadi telinga, mulut, dan tangan pak beye untuk setiap isu yang digulati dan kemudian disampaikan kepada rakyat lewat media. kita yakin, pak beye tidak sendiri. apalagi di periode kedua ini. anda pasti tahu, banyak sekali kelompok kepentingan yang ada di sekitarnya. wajar sebenarnya karena mereka semua juga berjasa. karena banyaknya, saya tidak sanggup membeberkan semua telinga, mulut, dan tangan pak beye kepada anda. saya sadar dengan ketidakmampuan saya. anda yang tahu lebih banyak atau tahu yang lainnya, silahkan menambahkan saja. saya dan pembaca lainnya pasti senang mendapatinya. dari ketidakmampuan saya, tetap akan saya bagikan kepada anda telinga, mulut, dan tangan pak beye di periode pertama dan sepertinya masih berlanjut di periode kedua. untuk anda yang belum mengenal, saya coba berikan keterangan berdasarkan foto yang ada. dari kiri ke kanan ya. pertama, pak djali yusuf. mantan tentara berpangkat mayor jenderal. merapat ke cikeas menjelang pilpres 2004. butuh waktu panjang bagi pak djali yang menjadi komandan pengamanan saat kampanye pilpres 2004 ini masuk lingkaran dalam. pak djali masuk istana setelah mbak yenny wahid yang sebentar lagi akan melahirkan anak pertamanya keluar dari istana. anda tahu kan sebab keluarnya mbak yenny dari istana? kalau belum tahu, lain kali saya bagi ceritanya kepada anda. tidak penting sebenarnya, tetapi tidak mengapa juga karena itu saja yang saya punya. kedua, pak denny indrayana. pak denny termasuk pendatang baru di antara tim hore yang ada di foto. pak denny masuk ke istana dari jogjakarya yang dicintainya. persoalan hukum tata negara menjadi fokusnya setelah pak yusril ihza mahendra terjerat kasus yang saat ini membuatnya menjadi tersangka. selain itu, pak denny juga menangani masalah korupsi sesuai bidangnya. pesan panjang kerap dikirim pak denny ke hampir semua wartawan yang dikenalnya untuk menunjukkan eksistensi di depan orang yang dibantunya. untuk mendapatkan pesan singkat yang panjang-panjang, tampaknya perlu registrasi khusus karena kerapnya. untuk menolaknya, cukup ketik unreg spasi denny. anda sudah tahu kan nomor telepon selularnya? ketiga, pak sardan marbun. pak sardan termasuk orang lama. seperti pak djali, pak sardan adalah tetara dengan pangkat terakhir mayor jenderal. intelejen adalah bidangnya. sejak periode pertama pak beye di istana, pak sardan sudah ada di sana. tugas utamanya adalah menyerap pangaduan masyarakat kepada pemerintah dan pak beye terutama. untuk tugasnya, pak sardan dibantu 14 staf yang energik tentunya. nomor sms 9949 dan po box 9949 jakarta 10000 adalah dua pokok yang ditanganinya. secara periodik, jutaan sms dan surat untuk pak beye dilaporkannya. kalau anda ingin menambah kerja pak sardan dan stafnya, silahkan kirim sms ke 9949 sekarang juga. jawaban langsung akan ada di telepon seluler anda. keempat, pak irvan edison. pak irvan masuk istana sejak periode pertama. pak irvan adalah tentara dengan jabatan terakhir gubernur akademi militer. pangkatnya mayor jenderal. seperti pak djali, pak irvan merapat ke cikeas sejak kampanye 2004. postur tubuh tinggi dan sentosanya kerap membuat orang keliru menduga. kalau tidak keliru menduga, pak irvan kerap dikira adik atau kakak pak beye. tugas utama saat masih di cikeas adalah membawa berkas pak beye ke mana-mana. di istana, pak irvan yang sempat maju untuk jadi kepala daerah dan gagal kerap bekerja membantu pak sardan. mereka selalu berjalan berdua ke mana-mana seperti layaknya pak andi mallarangeng dan pak dino patti djalal. kelima, pak heru lelono. di antara semua anggota tim hore, pak heru ini paling senior dalam arti paling awal merapat ke cikeas. pak heru yang makin terkenal saat kasus blue energy dan padi supertoy yang menyarankan pak beye mengambil jurusan pertanian di ipb untuk program doktoralnya. mantan anak buah pak kwik kian gie di pdip ini mendampingi pak beye bersama pak suko sudarso. bersama pak beye, pak heru membentuk gerakan indonesia bersatu. pak suko ada juga di dalamnya. untuk pak heru, saya sudah beberapa kali membagikan ceritanya kepada anda. untuk yang belum kebagian, silahkan mencari saja. karena tidak penting, mungkin ceritanya tercecer dan terserak di mana-mana. keenam, pak kurdi mustafa. berbeda dengan semua anggota tim hore, pak kurdi adalah tentara aktif yang ada di barisan staf khusus. pak kurdi masuk istana sejak periode pertama dan menghilang di periode kedua. selain membantu pak beye dalam korps tim hore, pak kurdi juga mengelola majelis dzikir nurusallam sby yang berperan efektif untuk periode kedua. karena aktivitas sampingannya ini, pak kurdi hampir selalu tampil di televisi negara saat bulan puasa. kulaih singkat menjelang berbuka puasa menjadi acara yang diasuhnya. tentu saja, logo majelis dzikir nurusallam sby terpampang terus di depannya. sementara ini dulu ya. untuk telinga, mulut, dan tangan pak beye di peride kedua, saya tidak banyak punya informasinya. mungkin anda yang tahu siapa saja anggota tim hore di istana bisa berbagi juga. salam hore. [caption id="attachment_207487" align="alignnone" width="500" caption="beberapa dari telinga, mulut, dan tangan pak beye mengikuti sidang kabinet di istana. saya menyebut mereka tim hore. (2009.wisnunugroho)"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun