Mohon tunggu...
I Ketut Wisnu Laksana
I Ketut Wisnu Laksana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Has an interest in football culture, editing and graphic design

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akhlak Individu dan Sosial dalam Agama Islam

29 Desember 2023   11:21 Diperbarui: 29 Desember 2023   11:54 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: ciiso.my

Dalam Islam, akhlak individu dan akhlak sosial memegang peranan penting dalam membentuk perilaku umat muslim. Akhlak individu merujuk pada etika dan moral individu yang mencakup prinsip-prinsip seperti kejujuran, kesabaran, dan rendah hati. Hal ini ditekankan dalam al-Qur'an, dimana orang-orang yang dipuji memiliki akhlak mulia, seperti Nabi Muhammad SAW yang dianggap sebagai contoh utama dalam hal akhlak individu. Di samping akhlak individu, akhlak sosial adalah konsep yang penting dalam Islam. Ini berkaitan dengan bagaimana individu berinteraksi dengan masyarakat dan orang lain di sekitarnya.

 

Prinsip-prinsip seperti keadilan, kebijaksanaan, dan kasih sayang ditekankan dalam agama Islam. Islam mengajarkan kita untuk mendukung yang lemah, membantu yang membutuhkan, dan berkontribusi dalam masyarakat dengan jalan yang baik dan benar. Akhlak merupakan perilaku yang tampak ( terlihat ) dengan jelas, baik dalam kata-kata maupun perbuatan yang memotivasi oleh dorongan karena Allah. Oleh karena itu, segala tindakan yang dilakukan oleh seorang muslim seharusnya selalu dihiasi dengan akhlak yang mulia. Sehingga ia menjadi mukmin yang dapat meraih derajat takwa karena akhlaknya. Kata "akhlak" secara bahasa diartikan sebagai budi pekerti, tingkah laku atau tata krama, sopan santun, adab, dan tindakan. Sedangkan secara istilah akhlak merupakan tingkah laku atau sikap seseorang yang sudah menjadi kebiasaan setiap individu dan kebiasaan tersebut selalu terlihat dalam perbuatan sehari-hari.

Akhlak menurut al-Ghazali adalah keadaan jiwa yang tertanam secara mendalam dan melahirkan tindakan dengan mudah, tanpa membutuhkan pemikiran serta pertimbangan. Sejalan dengan pengertian akhlak menurut al-Ghazali, Ibn Miskawaih menyatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam pada jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu. Dengan demikian akhlak individu adalah sifat yang tertanam pada jiwa atau keadaan jiwa setiap pribadi yang melahirkan sikap dan tindakan individu kepada Allah.

Akhlak individu atau akhlak kepada diri sendiri, yaitu bagaimana seseorang bersikap dan berbuat yang terbaik untuk dirinya terlebih dahulu, karena dari sinilah seseorang akan menentukan sikap dan perbuatannya yang terbaik untuk orang lain, sebagaimana sudah dipesankan Nabi, bahwa mulailah sesuatu itu dari diri sendiri (ibda'binafsih). Bentuk aktualisasi akhlak manusia terhadap diri sendiri berdasarkan sumber ajaran Islam adalah menjaga harga diri, menjaga makanan dan minuman dari hal-hal yang diharamkan, menjaga kehormatan diri sendiri, dan mengembangkan sikap berani dalam kebenaran serta bijaksana.

Seseorang yang membenarkan tindak Ilah selain Allah dan taat beribadah kepada- Nya memiliki akhlak individu yang baik kepada Allah. Sementara itu, akhlak sosial adalah sifat dan keadaan jiwa setiap pribadi yang melahirkan sikap dan tindakan individu tersebut terhadap sesama manusia, alam, dan lingkungan hidup. Akhlak individu yang baik melahirkan kesalehan individu, sedangkan akhlak sosial yang baik melahirkan kesalehan sosial. Keduanya merupakan sesuatu yang sepatutnya terpadu, selaras, serasi, dan seimbang pada diri setiap muslim.

Akhlak sosial dalam Islam merupakan konsep yang mengatur perilaku dan interaksi sosial umat muslim dalam masyarakat. Akhlak yang baik kepada makhluk (Allah) adalah sebagaimana ucapan sebagian ulama, yaitu menahan diri untuk tidak mengganggu (menyakiti), suka memberi, saling tolong menolong, dan kasih sayang antara sesama, saling menghormati, dan saling bertoleransi.

Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa melalui berbagai macam hal sendirian dan tentunya membutuhkan bantuan orang lain. Karena itulah, akhlak individu selalu berkaitan dengan akhlak sosial dan harus seimbang satu sama lain. Kedua hal tersebut harus seimbang karena kita sebagai manusia tidak hanya berhubungan dengan Allah, namun berhubungan dengan manusia juga.

Akhlak individu lebih menanamkan dan mementingkan ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dzikir, haji, dll. Hal ini disebut sebagai akhlak individu dikarenakan hanya mementingkan hubungan dengan Allah (Hablum minallah) dan diri sendiri. Jika akhlak individu kita sudah baik dengan menjalankan ibadah, namun akhlak sosial kita buruk, seperti membuat orang lain sakit hati dengan ucapan dan perbuatan kita maka orang tersebut bisa dibilang belum sempurna akhlaknya.  Karena itu, kita sebagai umat muslim juga harus memperbaiki akhlak sosial kita. Akhlak sosial sendiri merujuk pada nilai - nilai Islam yang bersifat sosial. Sepertisuka membantu orang lain, berperilaku sopan kepada orang lain, saling menghormati satu sama lain, mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain, dll. Jika dalam diri seseorang sudah terdapat ciri-ciri tersebut, berarti akhlak sosialnya bisa dibilang sudah baik. Karena orang tersebut mementingkan hubungan dengan manusia (Hablum minannas).

Karena itulah akhlak individu dan akhlak sosial harus seimbang satu sama lain. Jika seseorang sudah memiliki akhlak individu dan akhlak sosial yang baik, maka orang tersebut dapat dibilang sudah sempurna akhlaknya. Karena orang tersebut tidak hanya mementingkan hubungan dengan Allah (Hablum minallah), namun juga mementingkan hubungan dengan sesama manusia (Hablum minannas) agar tercipta kehidupan yang akur dan harmonis.

Penting untuk dicatat bahwa penjelasan ini juga bersumber dari pengalaman belajar dengan Prof. Asep Usmar Ismail, seorang dosen mata kuliah Akhlak Tasawuf di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun