Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Membanding Kegalakan Edy Rahmayadi dengan Ali Sadikin

28 September 2018   15:29 Diperbarui: 28 September 2018   15:41 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama Letjend AD  (Prn)  Edy Rahmayadi, Mantan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad), yang kini menjadi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), setelah unggul dalam kontestasi Politik dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubsu 2018, menjadi viral di Sosial Media (Sosmed), setelah beberapa prestasinya diunggah oleh nitizen diberbagai acun Sosmed.

Prestasi yang ditorehkan oleh Edy Rahmayadi yang juga Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), setelah beberapa hari dilantik menjadi Gubsu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, mengundang keritikan dan decak kagum dari kalangan elemen masyarakat, baik secara Nasional, maupun dikalangan masyarakat local Sumatera Utara (Sumut).

Beberapa hari Edy Rahmayadi menjalankan tugasnya sebagai Gubsu, ribuan kaum nelayan Sumut mendatangi kantornya. Para nelayan itu menyampaikan keluh kesahnya kepada Gubsu. Kedatangan para nelayan itu berunjuk rasa dalam kaitan semakin meraja lelanya operasional  alat tangkap ikan trawl (Pukat Tarik) diperairan Sumut.

Selaku Gubsu Edy Rahmayadi menerima langsung kedatangan ribuan nelayan itu. Apakah Edy Rahmayadi ingin menunjukkan keseriusanya dalam mengurus Sumut, dan menunjukkan kecintaannya kepada Masyaralat Sumut yang telah memberikan amanah kepadanya untuk memimpin Sumut, sehingga Edy Rahmayadi perlu untuk bertemu langsung dengan pengunjuk rasa, dan mendengarkan secara langsung keluhan dari masyarakat yang dipimpinnya.

Karena jarang seorang pejabat setingkat Gubernur mau untuk bertemu langsung dengan para pengunjuk rasa. Sedangkan didaerah saja jarang seorang Bupati atau Walikota yang mau bertemu langsung dengan para pengunjuk rasa. Para pengunjuk rasa sering berhadapan dengan perwakilan para pejabat, kalau tidak dengan Sekretaris Daerahnya, atau Kepala Dinas yang membawahi bidang yang dipersoalkan.

Berhadapan dengan para pengunjuk rasa dengan berbagai tingkah polahnya, kalau tidak sabar sabar untuk menghadapinya, tentu akan memancing emosi. Inilah yang dihadapi oleh Edy Rahmayadi. 

Ketika Edy menyampaikan pidatonya dihadapan para pengunjuk rasa, tiba tiba para pengunjuk rasa dari kaum hawa berceloteh menanggapi pidato Edy. Dengan rasa yang penuh emosional pula Edy menyuruh para pengunjuk rasa yang berceloteh itu untuk keluar. Sepanjang pidato Edy dalam menanggapi keluhan para pengunjuk rasa itu ada tiga orang yang diusir oleh Gubsu.

Belum usai persoalan pengusiran terhadap para pengunjuk rasa. Tiba tiba saja nama Edy Rahmayadi kembali menjadi viral di Sosmed. Edy Rahmayadi menampar seorang supporter sepak bola di stadion Teladan Medan dalam laga PSMS melawan PS Lamongan. Walaupun belakangan Edy membantah bahwa dia tidak menampar supporter itu, tapi melainkan mengusap pipi sang supporter.

Persoalan penamparan supporter yang dilakukan oleh Edy Rahmayadi masih menjadi viral di Sosmed, tiba tiba saja nama Edy menjadi viral lagi setelah dia melakukan Tanya jawab dengan reporter Kompas TV dalam Acara Aiman, yang dipandu oleh Aiman Wicaksono.

Aiman mempertanyakan tentang sikap Edy Rahmayadi selaku Ketum PSSI atas terjadinya musibah tewasnya seorang supporter The Jakmania akibat dikeroyok supporter Bobotoh Persib Bandung di Stadion Bandung Lautan Api kota Bandung dalam laga Persija Jakarta VS Persib Bandung pada kompotisi liga I PSSI.

Dengan penuh emosiaonal Edy Rahmayadi menjawab pertanyaan reporter Kompas TV, sampai sampai Edy mengatakan bahwa tidak ada hak reporter Kompas TV untuk mempertanyakan hal itu kepadanya. Dan tidak pula pertanyaan pihak Kompas TV harus dijawabnya. " Apa hak anda bertanya kepada saya ".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun