Dalam beberapa hari ini, saya telah kehilangan beberapa orang sahabat. Â Terbaru, saya kehilangan seorang sahabat yang juga seorang guru dan mubalig, beliau adalah ustaz Ali Hasan Hasibuan.Â
Ia merupakan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bintan dan bekerja sebagai fungsional Penghulu Muda di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan. Meninggal dunia pada Sabtu, 24 Agustus 2024 pukul 11.53 wib di RSUD Engku Haji Daud, Seri Kuala Lobam, Bintan.
Memang, ketika ajal menjemput, kita tidak akan pernah tahu. Karena kematian tidak berdasarkan pada usia lamanya hidup. Tetapi  Siapapun bisa meninggal kapanpun dan dimanapun.
Ustaz Ali, demikian kami panggil. Lahir di Sigalapung, Kecamatan Huta Raja Tinggi, Kabupaten Padang Lawas,Sumatera Utara pada 29 September 1967.Â
Ia mengawali karir menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama (Kemenag) dan pernah menjadi penghulu ahli muda pada KUA Kecamatan Nongsa Kota Batam. Sebelum akhirnya pada Senin 14 November 2022, secara resmi Surat Keputusan (SK) mutasinya diserahkan oleh Kepala Kemenag Kota Batam, Karena alasan keluarga, ia dimutasi pindah tugas sebagai penghulu di KUA Kecamatan Bintan Utara Kabupaten Bintan hingga akhir hayatnya.
Semasa hidupnya, selain berkiprah di Kemenag, Ustadz Ali juga berkiprah di MUI dan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Bintan. Bahkan, saat di MUI Bintan, saya kerap menjalankan kegiatan bersama almarhum. Maklum, ia adalah Ketua II MUI Bintan, sementara saya adalah Sekretaris I MUI Bintan.
Selamat jalan Ustaz Ali, Allahummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fu'anhu, Wahai Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, sejahterakanlah dia dan ampunilah segala dosa dan kesalahannya.