" Apa maksudmu?".
" Sampean jangan ambil muka, seolah olah sampean berkata jujur".
" Kenyataannya memang seperti itu yang saya lihat, sesuai dengan apa yang saya sampaikan didalam rapat dengan Tuan pemilik perkebunan, posisi sampean sebagai mandor lapangan akan saya teliti kembali. Jika sampai besok para kuli juga tidak masuk kerja, jangan salahkan saya jika saya memecat sampean ".
Nafisah terperangah mendengar kata kata yang diucapkan oleh mandor besar bambang kepada Mandor Sarmin. Wajah mandor Sarmin tampak berwarna merah, semerah sinar matahari yang menyengat. (Bersambung...)
Cerita yang dikemas dalam bentuk novel ini adalah merupakan cerita fiksi belaka. Jika ada nama dan tempat, serta kejadian yang sama, atau mirip terulas dalam novel ini. Itu hanyalah secara kebetulan saja. (Mohon Izin Bapak Adin Umar Lubis, Fhoto anda di Blogspot.com saya jadikan sebagai Beugrond dalam novel ini)
 Asahan, September  2017
     Â