Mohon tunggu...
Wisnu Agastya
Wisnu Agastya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wisnu Agastya

Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Emosi dalam Kehidupan Sosial

2 Juli 2021   13:12 Diperbarui: 2 Juli 2021   13:12 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sistem limbik itu sendiri adalah sekelompok struktur yang saling berhubungan, dan merupakan bagian otak yang bertanggung jawab atas respons perilaku dan emosional. Struktur dari sitem limbik terbagi menjadi 4 bagian, yang terdiri dari:

  • Amigdala.

Amigdala, bertanggung jawab untuk mempersiapkan tubuh jika berada dalam  kondisi/situasi yang darurat seperyi terkejut, dan untuk menyimpan kenangan.

  • Korteks Limbik.

Bertanggung jawab dalam menciptakan perasaan bahagia. Kebahagian mengacu pada keseluruhan kondisi kesejahteraan atau kepuasan seseorang.

  • Hipotalamus.

Fungsi hipotalamus yang paling utama adalah homeostasis, yaitu memastikan dan mempertahankan semua sistem tubuh berjalan stabil. Hipotalamus menghasilkan hormon-hormon yang mengendalikan produksi hormon di kelenjar pituitari.

  • Hippocampus.

Fungsi utama hippocampus adalah untuk mengolah memori deklaratif, yaitu jenis memori yang melibatkan hal-hal yang sengaja diingat, seperti fakta atau peristiwa tertentu.

Dalam pandangan islam perasaan emosi juga sudah banyak di sebutkan didalam ayat-ayat Al-Qur'an. Emosi pada umumnya merupakan fitrah untuk manusia yang sudah ada sejak mereka dilahirkan kedunia. Marah umumnya muncul ketika terjadi pengekangan pada saat proses mewujudkan keinginan manusia. Disaat seseorang merasa marah, disitulah timbul keinginan yang kuat untuk menghadapi dan menyelesakan masalah yang sedang dihadapinya.

Didalam ajaran islam juga dibeutkan bahwa orang yang kuat bukanlah orang yang pandai dalam berkelahi melainkan orang yang dapat menahan emosinya ketika sedang marah. Seperti disebutkan oleh Abu Hurairah r.a yang berbunyi:

: " ".

Yang telah bersabda: "Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah."

Hariah Ibnu Qudamah As-Sa'di juga pernah menceritakan disaat beliau bertanya kepada Rasulullah Saw. "Wahai Rasulullah, berikanlah kepadaku suatu nasihat yang bermanfaat bagi diriku, tetapi jangan terlalu banyak agar aku selalu mengingatnya." Maka Rasulullah Saw. Bersabda "Kamu Jangan Marah" Hariah Ibnu Qudamah As-Sa'di pun merasa tidak puas dengan jawaban Rasulullah Saw. Dan kembali menanyakan pertanyaan yang sama kepada Rasulullah Saw. Dan Rasulullah Saw. Kembali menjawab "Kamu Jangan Marah"

Dari hadits yang disebutkan diatas dan cerita dari Hariah Ibnu Qudamah As-Sa'di, kita bisa menyimpulkan bahwasanya menahan emosi yaitu langkah awal mencegah segala perbuatan jahat. Dan merupakan kunci utama didalam menjalani kehidupan agar kita senantiasa diberi jalan keluar dan kemudahan oleh Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun