Mohon tunggu...
Wisnu Darjono
Wisnu Darjono Mohon Tunggu... Presiden CSAS Indonesia ; Pembina Yayasan Dirgantara ; Dosen PPI Curug ; Pengamat Penerbangan, Masalah Sosial dan Kebijakan Publik

Hobi membaca dan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan Penerbangan, masalah sosial maupun Kebijakan Publik, diskusi dan bertukar pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pramuka, Pilar Karakter Manuju Indonesia Emas 2045

30 Juli 2025   07:51 Diperbarui: 30 Juli 2025   07:51 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di balik baju cokelat dan lambang tunas kelapa, Gerakan Pramuka menyimpan makna yang jauh lebih dalam dari sekadar baris-berbaris atau upacara. Ia adalah gerakan pendidikan karakter berbasis kepanduan yang dirancang untuk membentuk manusia seutuhnya---beriman, berilmu, tangguh, dan peduli. 

Di tengah tantangan abad ke-21 dan menjelang Indonesia Emas 2045, Pramuka hadir bukan sebagai pelengkap, melainkan sebagai pilar pembentuk generasi masa depan.

Makna Etimologis dan Filosofis

Kata "Pramuka" merupakan akronim dari Praja Muda Karana, yang berarti jiwa muda yang berkarya. 

Ia bukan sekadar simbol semangat, tetapi seruan untuk terus bergerak, memberi, dan mengabdi. Lambang tunas kelapa menggambarkan kekuatan akar nilai-nilai yang kokoh, daya adaptasi di mana pun berada, dan manfaat setiap bagiannya bagi kehidupan---refleksi filosofi pendidikan karakter yang holistik.

Gerakan Pramuka bukanlah kegiatan tambahan di luar sekolah, melainkan sistem pendidikan nonformal yang melengkapi jalur formal. Ia mengasah intelektual, emosional, spiritual, dan fisik secara seimbang, melalui aktivitas lapangan, dinamika kelompok, dan aksi sosial yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari.

Empat Pilar Makna Pramuka

Pramuka membangun pondasi karakter melalui empat pilar utama:
1. Pembentukan Karakter
Tri Satya dan Dasa Darma adalah kompas moral yang ditanam sejak dini. Nilai seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan kesucian pikiran bukan hanya dihafal, tapi dijalankan dalam aksi nyata.


2. Persatuan Bangsa
Pramuka menyatukan anak bangsa lintas suku, agama, dan budaya. Lewat perkemahan nasional seperti Jambore, tumbuh rasa toleransi dan kebangsaan tanpa batas.


3. Kecakapan Hidup
Pramuka mengajarkan keterampilan bertahan hidup, navigasi, pertolongan pertama, serta kepemimpinan. Semua itu bukan untuk gaya-gayaan, tetapi bekal menghadapi ketidakpastian zaman.


4. Kepedulian Sosial
Jiwa relawan tumbuh dalam setiap aksi: dari donor darah, penanganan bencana, hingga kegiatan berbasis lingkungan. Kepedulian ini adalah jawaban atas krisis empati di era digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun