Mohon tunggu...
Wisnhu PramudyaAkbar
Wisnhu PramudyaAkbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - TUGAS

Take every chance u get in life cause everythings only happen once

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenaikan Bahan Pangan Minyak dan Telor Membuat Penjual Warung Makan Pusing

16 Maret 2022   00:01 Diperbarui: 16 Maret 2022   00:06 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bogor, 9 Maret 2022. Bapak Ahmad , ia merupakan pemilik warung makan masi yang bernama Warung Makan Kabita, Bapak berusia 58 tahun ini sudah memulai usaha warung Makannya sejak tahun 2002 silam di sekitar Sekolah Vokasi Intsitut Pertanian Bogor (SV IPB). 

Warung Makan Kabita menjual beraneka masakan, seperti telur dadar, ayam bakar, ayam goreng, ayam kecap, ayam balado, ayam krispi, karedok, ikan kembung, tahu dan tempe. Karena letaknya yang strategis dan dekat dengan Sekolah Vokasi, banyak mahasiswa dan pegawai yang datang disaat jam pulang atau istirahat. Rasa makan yang enak, lezat,dan harganya yang murah, membuat Warung Makan Bapak ahmad ini tidak pernah sepi pembeli.

Dimasa pandemi dan menjelang ramadhan ini,Bahan pangan seperti telur dan minyak naik. Hal itu membuat Bapak Ahmad kebingungan untuk mengatur keuangan warungnya. Akan tetapi,hal tersebut tidak berpengaruh pada motto Warung Makan Bapak ahmad. " 

Dampaknya ada jelas pastinya, cuman warung kabita dari dulu sampai sekarang, dari tahun 2002 sudah konsisten mau bahan pangan naik atau turun kita stabil aja menjualnya, bahkan tidak mengurangi dari segi rasa, karena motto dari dulu yaitu menjaga citra rasa, kita hanya mengurangi dari segi keuntungan saja, itulah warung kabita"ujar Bapak Ahmad.

Warung Makan ini kembali eksis setelah new normal berlangsung, ditambah lagi mulainya kegiatan belajar mengajar secara tatap muka diadakan. Warung Makan ini jadi tempat favorit Mahasiswa/Mahasiswi Sekolah Vokasi IPB disaat jam pulang ataupun istirahat. "Warung makan kabita merupakan sahabat mahasiswa, rasanya yang enak dan lezat membuat saya setiap pulang makan dan nongkrong disana, penjualnya yang humble, apalagi harganya yang sangat bersahabat dengan dompet anak kosan"Ujar Reza mahasiswa Sekolah Vokasi IPB.

Kelebihan dari warung makan Kabita yaitu konsisten dengan harga jualnya, seperti yang sudah disebut sebelumnya, ia tidak pernah mengurangi harga jualnya dan tetap menjaga citra rasa, seperti halnya sekarang, bahan pangan minyak dan telur naik, ia tetap konsisten dengan harga jualnya sejak tahun 2002 silam, ia hanya mengurangi dari segi keuntungan saja tidak halnya citra rasa yang dijaga karena itu merupakan motto dari warung makan kabita, maka dari itu warung makan ini sangat terkenal di kalangan mahasiswa IPB. "makanya dari dulu sampai sekarang warung kabita eksis, mottonya yaitu dari kabita untuk mahasiswa Sekolah Vokasi IPB, dari mahasiswa untuk kabita, saling mengisi aja kita" Ujar Bapak Ahmad.

Secara finansial Bapak Ahmad kebingugan karena harga bahan pangan yang naik, ia memiliki keluarga dan anak yang harus ditanggungi. Omset tidak turun namun  keuntungan berkurang karena daya jual yang banyak dan harga jual yang konsisten tidak bertambah. 

Ia sempat kebingungan dengan kenaikan harga bahan pangan minyak dan telur, karena jika ia menaikan harga, ia khawatir dengan para mahasiswa yang kebutuhan hidupnya saja pas pasan. " saya punya anak,dulu pernah kuliah juga, jadi kita merasakan betapa butuhnya uluran tangan, kebutuhan buat makan, transportasi kita merasakan"Ujar Bapak Ahmad.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun