Mohon tunggu...
Wira Krida
Wira Krida Mohon Tunggu... Praktisi Komunikasi dan Farmasi

Saya praktisi farmasi industri yang memiliki minat mendalam dalam berbagai aspek komunikasi. Sebagai seorang profesional di bidang farmasi industri, saya telah mengembangkan keahlian di sektor ini melalui pengalaman dan pembelajaran yang terus-menerus. Tidak hanya fokus pada pengembangan teknis dan operasional di industri farmasi, tetapi juga memahami pentingnya komunikasi dalam mendukung dan memperkuat keberhasilan organisasi. Dalam rangka memperluas pengetahuan di luar farmasi, saya memutuskan untuk menempuh pendidikan di bidang komunikasi. Saya meraih gelar Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina pada tahun 2023. Langkah ini menunjukkan komitmen saya untuk memperdalam pemahaman tentang komunikasi, khususnya dalam konteks komunikasi organisasi dan komunikasi digital, dua bidang yang semakin penting di era globalisasi dan transformasi digital. Saat ini, Saya sedang melanjutkan studi di bidang ilmu komunikasi di Universitas Sahid. Melalui studi ini, saya berharap dapat menggabungkan pengetahuan di sektor farmasi dengan pemahaman yang lebih luas tentang komunikasi, sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam pengembangan industri farmasi, baik dari segi operasional maupun strategi komunikasi. Bidang minat utama saya meliputi farmasi industri, komunikasi organisasi, serta komunikasi digital, yang menjadi fokus utama untuk pengembangan lebih lanjut di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Dari Layar Ke Hati: JUMBO, Ledakan Emosional yang Mengubah Wajah Perfilman Anak Bangsa!

23 April 2025   07:14 Diperbarui: 23 April 2025   07:14 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada awal perilisannya, Jumbo, film animasi lokal yang digarap dengan pendekatan visual dan naratif yang matang, mungkin terlihat seperti film anak-anak biasa. Namun, siapa sangka, di balik cerita yang tampak ringan itu tersembunyi lapisan emosional dan simbolis yang dalam, yang akhirnya menggugah penonton dari berbagai kalangan usia.

Hingga 22 April 2025, Jumbo berhasil menembus angka 6 juta penonton di seluruh Indonesia, sebuah pencapaian monumental yang jarang terjadi, bahkan untuk film-film box office sekalipun. Tak hanya menjadi sensasi di bioskop, Jumbo juga menciptakan fenomena budaya tersendiri. Lagu tema utamanya viral di media sosial, kutipan-kutipan dari filmnya ramai dibagikan, dan karakternya menjadi bahan diskusi hangat di berbagai platform digital.

Apa yang awalnya diprediksi publik sebagai tontonan ringan untuk anak-anak, berubah menjadi sebuah karya yang merangkul semua generasi. Anak-anak menonton karena karakter lucu, meggemaskan dan visual yang memikat. Orang tua mereka, yang awalnya hanya menemani, justru ikut larut dalam narasi emosional dan pesan kehidupan yang kuat. Efek domino pun terjadi: pembicaraan dari mulut ke mulut, ulasan positif di media sosial, hingga peningkatan signifikan dalam jumlah penonton dari hari ke hari.

Fenomena Jumbo tidak hanya mencerminkan kesuksesan sebuah film, tetapi juga menggambarkan betapa kuatnya daya komunikasi visual dan emosional ketika dieksekusi dengan cerdas. Inilah momen langka di mana film animasi lokal tidak hanya menembus angka jutaan, tapi juga menembus hati jutaan insan manusia.

Menggebrak Segmen Pasar

Banyak yang mengira film ini hanya akan menjadi tontonan ringan untuk anak-anak, seperti kartun pada umumnya. Namun, anggapan tersebut mulai bergeser sejak hari-hari awal penayangan. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa Jumbo bukan sekadar hiburan visual, melainkan karya sinematik yang menyentuh secara emosional dan relevan bagi semua kalangan.

Salah satu kejutan terbesar datang dari penonton dewasa. Mereka yang awalnya hanya berniat menemani anak menonton, justru merasakan ikatan emosional yang mendalam dengan cerita film ini. Banyak dari mereka mengaku bahwa kisah Jumbo membangkitkan kenangan masa kecil, perjuangan dalam mencari jati diri, dan momen-momen rentan dalam tumbuh kembang sebagai manusia. Narasi sederhana dibalut dengan pesan-pesan kuat seperti penerimaan diri, kasih sayang keluarga, ingin di dengar maupun kewajiban harus menjadi pendengar dan keberanian menghadapi rasa takut, membuat penonton dewasa merasa sangat "relate" secara personal.

Efeknya luar biasa. Film yang awalnya disegmentasikan untuk anak-anak ini, dengan cepat melebar ke remaja dan dewasa. Fenomena segmentasi yang membesar ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong lonjakan jumlah penonton. Jumbo bukan hanya ditonton oleh satu kelompok usia, tetapi menjadi perbincangan lintas generasi.

Perubahan persepsi publik terhadap Jumbo menciptakan momentum yang sangat kuat. Respons emosional yang autentik dari para penonton menjadi kekuatan tersendiri yang mematahkan batasan pasar konvensional. Film ini berhasil menjembatani perbedaan usia, latar belakang, dan pengalaman hidup, menjadikannya salah satu karya animasi paling inklusif dan fenomenal dalam sejarah perfilman Indonesia.

Viralitas Jumbo

Salah satu faktor kunci yang menjadikan Jumbo fenomenal adalah efek bola salju dalam penyebaran pesan, konsep yang dikenal dalam teori komunikasi sebagai snowball effect. Dalam konteks ini, pesan atau pengalaman awal yang hanya diterima oleh segelintir orang, perlahan menyebar semakin luas dan intens seiring waktu. Begitu satu kelompok penonton merasa terhubung secara emosional dengan film ini, mereka mulai membagikan pengalamannya kepada orang lain. Dari satu keluarga ke keluarga lain, dari satu unggahan media sosial ke ribuan retweet dan share, begitulah Jumbo berkembang menjadi arus besar yang tidak terbendung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun