Mohon tunggu...
Wiwik Indarwati
Wiwik Indarwati Mohon Tunggu... Guru - Guru Ekonomi SMA dan Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan

https://cookpad.com/id/pengguna/6083464

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepemimpinan di Sekolah: Gaya Transformasional Menghadapi Tantangan Global

17 Februari 2021   12:25 Diperbarui: 17 Februari 2021   12:30 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari bahasa Inggris yaitu leader yang berarti pemimpin, selanjutnya leadership berarti kepemimpinan. Menurut Nawawi yang dikutip Djafri (2015:1) kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan atau kecerdasan mendorong sejumlah orang (dua orang atau lebih) agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama. Sedangkan Haryono (2015;2) menyampaikan bahwa Pemimpin adalah sosok individu manusia, sedangkan kepemimpinan adalah sifat yang melekat padanya sebagai pemimpin. Pemimpin (leader) adalah tokoh atau orang yang memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi atau mengajak orang lain (pengikut atau anak buah) untuk mencapai tujuan kelompok atau organisasinya.

Griffin dalam Djafri (2015:2) menjelaskan bahwa dalam kepemimpinan dapat dilakukan dari dua sudut pandang yaitu: (a) suatu proses yang berarti penggunaan pengaruh yang tidak memiliki kekuasaan memberikan sanksi untuk membentuk tujuan kelompok atau organisasi, mengarahkan perilaku mereka untuk mencapai tujuan dan membantu menciptakan budaya kelompok atau organisasi; dan (b) sudut sifat yang dimiliki, yang diartikan sebagai seperangkat ciri-ciri yang menjadi atribut seseorang yang dipersiapkan sebagai seorang pemimpin.

Pengertian Kepemimpinan menurut pendapat beberapa ahli antara lain adalah:

Menurut Robbins (2002:163)

            Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan.

Menurut John Piffner

Kepemimpinan adalah seni dalam mengkoordinasikan dan mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki.

Menurut Ngalim Purwanto (1991:26)

Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.

Dari  pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan dan seni untuk mengarahkan orang lain dalam mencapai suatu tujuan, dimana kepemimpinan itu dapat terlihat dari karakter yang tercermin dalam pelaksanaan tugasnya. Sedangaka kepemimpinan sekolah school leadership) menurut Danim (2010), merupakan sebuah proses membimbing dan membangkitkan bakat dan energy guru, murid, dan orang tua untuk mencapai tujuan pendidikan yang dikehendaki. 

Kepemimpinan di sekolah tidak terlepas dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesi Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah. Menurut Permendikbud tersebut yang dimaksud Kepala Sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola satuan pendidikan yang meliputi taman kanak-kanak (TK), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB), sekolah dasar (SD), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengah atas luar biasa (SMALB), atau Sekolah Indonesia di Luar Negeri. Berdasarkan pengertian tersebut ada dua tugas seorang Kepala Sekolah yaitu sebagai pemimpin dan pengelola atau manajer.

Suyanto dalam Djafri (2017:2) menjelaskan hendaknya seorang pemimpin itu mempunyai strategi bagaimana membujuk dan mengajak orang lain untuk melakukan sesuai dengan tujuan yang diinginkan pemimpin tersebut. Upaya ini akan lebih baik jika kepemimpinan kepala sekolah menghindari terciptanya pola hubungan dengan guru yang hanya mengandalkan kekuasaan dan sebaliknya perlu mengedepankan kerjasama fungsional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun