Mohon tunggu...
Wingwing Thalasa
Wingwing Thalasa Mohon Tunggu... -

Elderly Woman Behind the Counter in a Small Town ~[PJ]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Catatan Hitam-Putih

4 Agustus 2013   16:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:38 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Disorientasi seksual yang dialami Rey, sebenarnya merupakan akumulasi pengalaman sejak kecil. Bukanlah sebuah pilihan jika Rey kemudian menjadi gay, terlebih faktor genetis. Hanya latar belakang dan lingkungan pertemanan yang membuatnya demikian. Bertahun-tahun tinggal di asrama pria dan kerapkali mendapatkan pelecehan seksual dari teman asramanya. Membuat orientasi seksualnya, lambat laun berubah, hingga ia sama sekali tak memiliki hasrat seksual terhadap lawan jenisnya.

Kelainan seksual yang disembunyikan dari keluarganya, ternyata mulai menimbulkan masalah beberapa tahun terakhir ini. Betapa tidak, di umurnya yang telah matang juga kondisi ekonomi yang nyaris mapan, wajar jika keluarga menuntutnya untuk segera menikah. Namun, sesuatu yang dianggap wajar dalam pandangan umum itu ternyata malah menimbulkan kecemasan baginya.

Adalah Nella, teman sebaya yang juga memiliki tuntutan yang sama. Di umurnya yang menjelang 30, sebenarnya ia sudah pasrah akan jodohnya, bahkan jika tak bisa memiliki pasangan sama sekali.

Bagi Ray, Nella bukan hanya rekan kerja yang cocok. Lebih dari itu, Nella dianggap sebagai teman terdekat yang mengerti dalam berbagai hal. Bahkan, saat ini Nella adalah satu-satunya teman di luar komunitas yang memegang rahasia bahwa dirinya seorang gay.

Pernah satu saat mereka bicara dari hati ke hati perihal masalah pribadinya. Pembicaraan yang tanpa sengaja mencetuskan kesepahaman, jika saja Rey bukan seorang gay maka Nella sudah pasti menjatuhkan pilihan padanya. Setidaknya, begitulah yang dikatakan Nella. Begitu pun Rey yang mengamini pernyataan tersebut. Kecantikan, keuletan dan pengertian Nella sudah pasti akan membuatnya jatuh hati. Dengan catatan, jika ia bukan seorang gay.

Desakan demi desakan dari masing-masing kaluarga, ternyata membuka kembali pernyataan tersebut. Di sudut café dalam cahaya temaram, mereka kembali membuka percakapan dari hati ke hati.

“Nell, seandainya aku berubah dari kondisiku sekarang. Apa kau mau menjadi pendamping hidupku?”

“Kau serius?”

“Ya, sangat serius!”

“Ahh! Entahlah Rey!”

Keduanya terdiam, terutama Nella. Bukan karena keterkejutan atau keraguan, namun karena perasaan Nella terhadap Rey yang saat ini hanya menganggapnya sebagai sahabat. Tanpa ada sedikitpun ketertarikan secara seksual.

“Nella, aku serius!”

“Lalu, sejak kapan kau main-main?” tukasnya dengan santai, seolah-olah memang tak pernah ada pertanyaan yang menuntutnya untuk menjawab serius.

“Kau ingat pernyataanmu dulu? Jika saja aku bukan seorang gay…”

“Tapi kenyataannya, kau memang gay! Jika pun kau berubah, masa lalumu tetap seorang gay.”

“Jadi omonganmu waktu itu hanya omong kosong?”

“Bukan begitu. Saat itu aku hanya berbicara seandainya. Tapi kenyataannya, kau adalah Rey yang kukenal hingga saat ini. Seorang gay.”

“Lantas, apa seorang sepertiku tak boleh berubah?”

Nella menanggapinya dengan senyum, lalu menyecap coklat panas yang sedari tadi dipegangnya. Matanya sama sekali tak berani memandang Rey yang sejak tadi memperhatikannya.

“Rey, apa mungkin perubahanmu akan mengubah pandanganku? Aku sendiri tak tahu.”

“Apa perlu kubuktikan?”

“Sadarlah Rey, ini tentang pandangan, sikap dan masa lalu. Bukan masalah pembuktian!”

Pernyataan yang membuat Rey terguncang dan semakin larut dalam kecemasan. Rasanya saja percuma bagi Rey untuk menyanggah, ia sadar bahwa seberapa keraspun ia berubah, tetap tak akan bisa mengubah masa lalu.

-0_0-

bersambung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun