Mohon tunggu...
Pendidikan

Menyontek! Berbahayakah?

21 Mei 2018   21:24 Diperbarui: 22 Mei 2018   00:26 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyontek atau bersikap jujur? Anda mau pilih mana? Setiap orang bisa memilih salah satu diantara keduanya. Memilih sikap menyontek itu beresiko, begitupun memutuskan bersikap jujur juga beresiko. Namun, mengedepankan hati nurani dalam memilih suatu sikap, itu cara mendidik karakter yang sesungguhnya.

Namun, budaya menyontek masih banyak dilakukan oleh para siswa di sekolah dan mirisnya menyontekpun kadang dilakukan secara berjamaah. Jika  sampai menyontek dibiarkan bahkan diperbolehkan di lingkungan sekolah, maka upaya pembunuhan karakter siswa sudah mulai dilakukan.

Idealnya,  sekolah merupakan tempat pendidikan karakter anak. Nilai jujur bisa diajarkan lewat penyampaian materi pelajaran, membiasakan hidup jujur dan adanya keteladanan dari sosok guru yang jujur merupakan makna dari pendidikan karakter jujur. 

Pemahaman teori tentang kejujuran merupakan pendidikan karakter dengan perilaku jujur yang selalu diterapkan siswa dalam kehidupan sehari - hari. Jadi, ujian kejujuran yang sesungguhnya hanya akan terjadi ketika siswa mempunyai kesempatan untuk menyontek, tetapi dia memutuskan untuk tetap bersikap jujur. Bukan pada saat siswa bisa menjawab soal tes ujian tentang materi kejujuran.

Menyontek atau menjiplak menurut Purwadarminta sebagai suatu kegiatan mencontoh/ meniru/ mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya. Cheating (menyontek) menurut Wikipedia Encyclopedia sebagai suatu tindakan tidak jujur yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan keuntungan yang mengabaikan prinsip keadilan. Ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pelanggaran aturan main yang ada.

Abdullah Alhadza dalam Admin (2004) mengutip pendapat dari Bower (1964) yang mendefinisikan "cheating is manifestation of using illigitimate means to achieve a legitimate end (achieve academic success or avoid academic failure)," maksudnya "menyontek" adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan yang sah/terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademis atau menghindari kegagalan akademis. 

Pendapat Bower ini juga senada dengan Deighton (1971) yang menyatakan "Cheating is attempt an individuas makes to attain success by unfair methods." Maksudnya, cheating adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang tidak jujur.

Meyontek adalah salah satu sikap curang yang bisa dilakukan siapa saja. Kondisi yang  menghawatirkan ketika orang tua dan guru di zaman sekarang terlalu berfokus pada apa yang harus dicapai anak, bukan pada bagaimana cara mereka mencapainya. Setiap siswa boleh menjadi apapun yang bisa mereka lakukan. Tapi, jika hal itu dicapai melalui upaya menyontek dan perbuatan curang lainnya, apa makna di balik prestasi - prestasi itu? Meraih sesuatu dengan cara yang jujur atau curang,  nilainya sangat berbeda.

Jangan anggap sepele jika anak sudah terbiasa menyontek. Beberapa hasil riset menunjukkan bahanyanya seseorang yang terjangkit virus menyontek. Nomis dan smitch (2001) serta Smith dan kawan - kawan (2002) dalam kutipan Asep (2012 : 234) menyatakan, mahasiswa yang secara akademis tidak jujur sering kali akan mentransfer perilaku ini ke dalam dunia kerja setelah lulus. 

Dan kajian riset yang lain, Nonis dan Smith (2010), Crown dan Spiller (1998), serta Sims (1993) dalam kutipan Asep (2012 : 234) menyatakan juga bahwa perbuatan menyontek di perguruan tinggi berkorelasi positif terhadap perilaku tidak etis di tempat kerja.

Jika anak Sekolah Dasar sudah biasa dan lihai menyontek, sangat mungkin hal ini akan menjadi kebiasaan dalam dirinya. Jika sudah masuk bangku sekolah menengah pertama dan atas, besar kemungkinan mereka akan semakin ahli dalam soal contek - menyontek. Awalnya menyontek soal tes ujian, lalu mulai berani menyuap pengawas ujian, akhirnya ia menjadi bandar kunci jawaban tes ujian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun