Mohon tunggu...
Windy Mahesa
Windy Mahesa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Film "MoonRise Over Egypt", Kisah Pahlawan Nasional yang Menginspirasi

26 Februari 2018   21:06 Diperbarui: 26 Februari 2018   21:21 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah film bergenre heroik yang diambil dari Kisah Pahlawan Nasional, yakni H. Agus Salim. 'MoonRise Over Egypt' merupakan film yang sangat cocok untuk ditonton para pelajar. Memotivasi dan Menginspirasi untuk generasi muda Indonesia tepatnya.

Si anak Minang yang diberi julukan 'The Grand Old Man' yakni guru alias mentor para founding father seperti Bung Karno, Hatta, Sjahrir dan lainnya.

Kisah beliau dilayarlebarkan oleh TVS Films dan digarap seorang sutradara yang menjadikan film ini sebagai debut perdananya dalam perfilman Indonesia, yakni Pandu Adipura. MoonRise Over Egypt resmi rilis pada 22 Maret mendatang.

H. Agus Salim, Diusianya yang terbilang muda (19 tahun). Beliau lulus dari Hogere Burger School (HBS). Sebuah Sekolah Menengah Atas yang ditempuh dalam waktu 5 tahun, hebatnya lagi Agus Salim lulus dengan menyandang predikat lulusan terbaik di tiga kota sekaligus yaitu Jakarta, Surabaya, dan Semarang.

Seorang anak muda cerdas yang menguasai sedikitnya tujuh bahasa asing diantaranya Arab, Turki, Inggris, Belanda, Jerman, dan Jepang. RA Kartini pun mengakui akan rasa bangganya terhadap Agus Salim. Prestasi yang luar biasa ini tentunya sangat membuat generasi milenial merasa bangga akan kecerdasan yang dimiliki oleh salah satu tokoh heroik Indonesia ini, juga dapat menularkan rasa semangat yang dimiliki oleh H. Agus Salim untuk menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan menambah wawasan pada era nya.

Agus Salim adalah sosok yang merdeka dalam berpikir dan bertindak. Beliau tidak mau terkungkung dalam batasan-batasan, termasuk mendobrak tradisi Minang yang menurutnya kolot. Walaupun seorang tokoh yang disegani dan sangat cerdas. Namun penampilannya pun terbilang sangat sederhana, sering hanya menggunakan sarung dan peci. Beliau tidak tidak memiliki rumah tetap dan selalu berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain. Di tiap kota, beliau hanya menyewa rumah yang kecil dan sederhana. Dalam hal pendidikan anak, beliau mengajarnya sendiri atau home schooling kalau dalam istilah sekarang. Hanya anaknya yang paling kecil yang disekolahkan secara formal. Beliau beranggapan, semua keahliannya tidak diperoleh disekolah formal, namun lebih karena belajar mandiri atau otodidak dengan metode 'learning by doing'. Beliau melakukan perlawanan terhadap kekuasaan Belanda dalam hal pendidikan. "Saya telah melalui jalan berlumpur akibat pendidikan kolonial" ujarnya.

Sosok Agus Salim wafat dalam usia 70 tahun, tepatnya pada 4 November 1954 dan dimakamkan di TMP Kalibata. Atas segala jasa dan perjuangannya, beliau mendapat anugerah sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang tertuang dalam Keppres nomor 657 tertanggal 27 Desember 1961.

Dalam Film 'MoonRise Over Egypt' ini, tokohnya diperankan oleh seniman kota Jogja bernama Pritt Timothy Prodjosoemantri yang menjadi sahabat aktor besar seperti Christine Hakim dan lainnya.

Seorang tokoh pahlawan berdarah Minang ini juga merupakan politisi yang dijuluki Orang Tua Besar (The Grand Old Man). Dengan memiliki tujuh karakter nyentrik yakni :

1. Ulama Rasional Panutan Para Santri

2. Pemimpin yang Mau Hidup Miskin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun