Beragam budaya di Indonesia menjadikan beragam upacara adat yang digunakan untuk menggelar sebuah pesta pernikahan. Salah satu adat yang terkenal dan masih sangat kental digunakan hingga saat ini adalah adat Jawa. Dengan beberapa tradisinya yang selalu digunakan dalam upacara pernikahan seperti Pecah1 Telur atau disebut juga 'ngidak tigan' yang selalu ada dalam setiap runtutan pernikahan adat Jawa. Tradisi ini akan berlangsung setelah akad nikah dengan kedua mempelai dipertemukan dan melakukan upacara adat sederhana ini, yang mana wajib pula disaksikan oleh keluarga kedua belah pihak.
Setiap detail pada tradisi ini memiliki makna tersendiri. Mengapa yang digunakan dalam tradisi ini adalah telur? Telur sendiri memiliki makna yaitu melambangkan keturunan, simbol keluarga yang harus dijaga dan tertutup rapat, juga kesucian seorang wanita. Menginjak telur pun dilakukan tanpa alas kaki oleh mempelai pria hingga pecah, bermakna sang suami yang akan memberi nafkah bagi keluarganya dengan penuh tanggung jawab tanpa meminta bantuan orang lain. Telur yang pecah mempunyai makna bahwa pecah jugalah pemikiran dari sang pengantin, pemikiran yang berubah menjadi lebih dewasa dan siap memecahkan permasalahan dengan hati dan kepala yang dingin. Ditutup dengan perempuan membersihkan sisa pecahan telur yang sudah diinjak sang suami, memiliki maksud seorang perempuan harus mengabdi dengan tulus ikhlas kepada suaminya dan merawat keturunannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI