Mohon tunggu...
Windi Sufah
Windi Sufah Mohon Tunggu... Lainnya - Windi

-

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pandemi Covid, KKN UNDIP Tetap Dilaksankan di Rumah Saja

9 Agustus 2020   14:12 Diperbarui: 9 Agustus 2020   14:25 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kudus (02/8/2020). Masa pandemik Universitas Diponegoro tahun ini tetap menadakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) tetapi berbeda dengan dengan sebelumnya karena pandemi Covid-19. Pada periode ini KKN nya dilakukan di kampung halaman mahasiswanya sendiri atau dikenl dengan istilah KKN Pulkam (pulang kampung). KKN Tim II Undip dilaksanakan pada 5 Juli-15Agustus 2020.  KKN Tim II Undip periode 2020 mengangkat tema “pemberdayaan masyarakat ditengah pandemi covid-19 berbasis pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG's)”.

Windi Sufah (20) merupakan salah satu mahasiswa Undip yang mengikuti program KKN Tim II Undip yang dilaksanakan di Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Maka dalam program KKN pulkam ingin berinovasi membuat sabun yang unik berbeda dengan yang dipasaran yaitu paper soap atau dikenal dengan sabun kertas, nama produknya dinamakan P-soap. Sabun ini digunakan sekali pakai sehingga dapat mengurangi terkontamnya mikroba. Produk ini praktis digunakan karena apabila tercampur dengan sedikit air makan akan berbusa. Kemasannya yang praktis sehingga mudah dibawa kemana-mana. Selain itu menggalakan seringnya mencuci tangan dengan sabun sebelum melakukan aktivitas kepada masyarakat terutama anak-anak dengan membuat poster. Poster ini berisi tentang bagaimana mencuci tangan yang baik dan benar menurut WHO.

Sasarannya yaitu semua warga serta ke anak-anak lingkungan sekitar kemudian dilakukan sosialisasi mengenai gerakan cuci tangan untuk pencegahan penularan COVID-19. Sosialisasi dan pengenalan tentang paper soap ini tidak dilaksanakan secara serentak tetapi dilakukan beberapa hari dengan system door to door untuk mengurangi resiko penularan COVID-19 dan tetap melakukan sesuai protokol kesehatan.

dokpri
dokpri
Selain itu dilakukan program edukasi yang berbasis game tentang bentuk daun serta pembuatan herbarium. Manfaat dilaksanakannya program ini yaitu memberikan edukasi pemahaman bentuk-bentuk daun di sekitar lingkungan agar lebih mengerti. Kemudian dalam pembuatan herbarium ini agar tanaman dijadikan alternatif sebagai hiasan atau pajangan rumah. Selain itu bisa meningkatkan kreatifitas anak-anak dengan ide yang unik. Program edukasi sasarannya yaitu peserta anak-anak di Desa Ngembal Kulon. Anak-anak pada antusias mengikuti kegiatan ini, setiap anak membuat satu herbarium dari daun yang ada disekitar rumah, hal ini juga yang menandakan tingginya minat mereka untuk lebih tahu mengenai hal-hal baru yang belom diketahui sebelumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun