Mohon tunggu...
Windia Zahra
Windia Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya traveling,saya suka belajar hal baru

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mengidentifikasi Keterampilan Berbahasa Reseptif

1 Desember 2023   08:25 Diperbarui: 1 Desember 2023   08:37 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

ABSTRAK

Keterampilan berbahasa reseptif adalah proses yang berlangsung pada diri pendengar yang menerima kode-kode Bahasa yang bermakna dan berguna yang disampaikan oleh pembicara melalui alat-alat artikulasi.Dalam berbahasa mempunyai empat aspek, yaitu keterampilan berbicara, menyimak, menulis, dan membaca. Keempat aspek tersebut dibagi menjadi dua yaitu reseptif yang merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk menangkap dan memahami informasi yang disampaikan melalui bahasa lisan dan tertulis.Keterampilan berbahasa yang termasuk kedalam aspek produktif ini adalah keterampilan berbicara dan menulis. Kedua aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk terjadinya proses komunikasi.Dalam berkomunikasi pembicara bukan hanya sekedar mengeluarkan kata-katasaja, tetapi kata-kata tersebut merupakan alat untuk mengungkapkan gagasan yang dikembangkan sesuai kebutuhan pembicara. Tujuan keterampilan berbahasa reseptif mencakup kemampuan seseorang untuk memahami dan menerima informasi melalui bahasa, baik melalui mendengarkan (listening) maupun membaca (reading).Ada beberapa tujuan keterampilan berbahasa reseptif yaitu Pemahaman konten tertulis dan lisan,meningkatkan kosa kata,mendengarkan dengan seksama,menanggapi pertanyaan dan unstruksi,pemahaman bahasa sehari-hari,partisipasi dalam diskusi,analisis dan kritis kerhadap teks,oeningkatan kemampuan menangkap detail,memahami variasi bahasa,dan peningkatan kecepatan pemahaman. Masalah keterampilan berbahasa reseptif dapat melibatkan kesulitan dalam memahami dan menerima informasi melalui bahasa, baik melalui mendengarkan (listening) maupun membaca (reading) seperti,Kesulitan Memahami Instruksi Individu mungkin kesulitan mengikuti instruksi lisan atau tertulis dengan baik, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan,Keterbatasan Pemahaman Bacaan kesulitan dalam memahami teks tertulis, termasuk pemahaman makna kata, struktur kalimat, atau keseluruhan konteks,Kesulitan Mendengarkan dan Merespons tantangan dalam mendengarkan dengan seksama dan memberikan tanggapan yang tepat terhadap apa yang disampaikan oleh orang lain. Untuk mengatasi masalah keterampilan berbahasa reseptif, ada beberapa solusi yaitu Pengembangan pada Kosa Kata, latihan mendengarkan,Berpartisipasi dalam Diskusi, bimbingan atau kursus bahasa, menggunakan aplikasi edukasi, menerapkan strategi pembelajaran aktif, berlatih dengan materi yang menarik, pendekatan multisensori, pemahaman keterkaitan konteks, Bekerja sama dengan ahli bahasa atau terapis.

 

  Kata Kunci: bahasa reseptif;aspek;factor;ciri;hambatan Bahasa reseptif

A. Pengertian Berbahasa Reseptif

         Bahasa (language) adalah suatu bentuk komunikasi baik secara lisan, tertulis maupun tanda yang didasarkan pada sebuah sistem simbol-simbol. Bahasa terdiri dari kata-kata yang digunakan oleh suatu komunitas dan aturan untuk memvariasikan dan menggabungkannya. Kita memerlukan bahasa untuk berbicara dengan orang lain, mendengarkan orang lain, membaca dan menulis (Santrock, 2011).


         Bahasa reseptif adalah kemampuan penerima pesan memahami pesan yang disampaikan (Demchack,Elquist, & Rickard 2002; Expressive Communication Help Organization [ECHO] 2003 dalam Napitupulu, 2009).Bahasa reseptif yang berkembang normal dapat dilihat dari ketepatan perilaku atau respon verbal terhadap pesan yang disampaikan (Goldstein & Wetherby 1984 dalam Napitupulu, 2009).

B. Aspek-aspek Bahasa Reseptif

Menurut Demchack, Elquist, & Rickard 2002; Expressive Communication Help Organization [ECHO] 2003 & Paul & Cohen 2005 dalam Napitupulu, 2009) bahasa reseptif dapat diturunkan aspeknya sebagai berikut:

Aspek memahami :Secara operasional mamahami dapat diartikan dalam konsep untuk membedakan, mengubah, mempersiapkan, menyajikan, mengatur, menginterpretasikan, menjelaskan, mendemonstrasikan, memberi contoh, memperkirakan, menentukan dan mengambil keputusan.

Aspek merespon : Respon adalah setiap tingkah laku pada hakekatnya merupakan tanggapan atau balasan (respon) terhadap ransangan atau stimulus.maksudnya adalah suatu reaksi atau atau jawaban yang bergantung dari stimulus yang telah diterima.

Keterampilan Mendengarkan (Listening Skills):Memahami ucapan dan informasi yang  disampaikan secara lisan.Menangkap detail dan makna umum dari percakapan atau presentasi.

Keterampilan Membaca (Reading Skills):Memahami teks tertulis, termasuk pemahaman terhadap kata-kata, kalimat, dan paragraf.Menganalisis dan menafsirkan informasi yang disajikan dalam berbagai jenis teks.

Keempat aspek ini penting dalam pengembangan keterampilan komunikasi secara keseluruhan, karena memungkinkan seseorang untuk berpartisipasi secara efektif dalam proses komunikasi baik secara lisan maupun tertulis.

C.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bahasa Reseptif

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan berbahasa reseptif seseorang, baik dalam mendengarkan (listening) maupun membaca (reading). Beberapa faktor utama yang dapat memengaruhi kemampuan bahasa reseptif meliputi:

Pendidikan:Tingkat pendidikan seseorang dapat memainkan peran penting dalam pengembangan keterampilan berbahasa reseptif. Pendidikan yang baik dapat memberikan dasar untuk pemahaman bahasa yang lebih baik.

Faktor Neurologis:Faktor-faktor neurologis, seperti gangguan pendengaran atau gangguan neurologis lainnya, dapat mempengaruhi kemampuan mendengarkan seseorang.

Penggunaan Bahasa dalam Kehidupan Sehari-hari:Orang yang terbiasa menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari mereka, baik secara lisan maupun tertulis, cenderung memiliki keterampilan berbahasa reseptif yang lebih baik.

Stimulasi Bahasa pada Masa Anak-anak:Anak-anak yang mendapatkan stimulasi bahasa yang kaya dan beragam dan berbahasa reseptif yang lebih baik.

D. Ciri-ciri Menderita Gangguan Berbahasa Reseptif

Menurut hidayat (2007) Anak-anak yang menderita gangguan Bahasa reseptif, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tidak mampu memulai suatu percakapan dengan orang lain.

b. Menggunakan kata-kata yang kurang tepat di setiap percakapan.

c. Tidak sanggup mengungkapkan kembali informasi yang telah diterima kepada orang lain.

d..Bergantung dan hanya terfokus kepada frase dan kalimat-kalimat yang sederhana.

e  Kesalahan dalam penulisan dan gramatikal suatu kalimat atau percakapan.

f. Kesulitan menggunakan bahasa lisan.

g. Menggunakan kata-kata yang salah dalam tugas-tugas sekolah

h .Kemampuan Mendengarkan:Mampu fokus pada pembicara atau materi yang didengarkan.Mampu            mengidentifikasi dan memahami informasi kunci dari percakapan atau presentasi.

I .Kemampuan Membaca:Mampu membaca dengan pemahaman, mengenali makna kata, kalimat

E. Hambatan Bahasa Reseptif

Menurut Hernawati (2009) gejala hambatan bahasa reseptif anak berbeda, tetapi pada          umumnya adalah:

a. Tidak mampu mendengarkan ketika ditegur

b. Ketidakmampuan memehami kalimat secara utuh

c. Ketidakmampuan untuk mengikuti perintah secara verbal

d. Parroting kata atau ucapan (echolalia)

e. Keterampilan berbahasanya rendah dibawah usianya

f. Gangguan Pendengaran

g. Keterbatasan Kosakata dan Tata Bahasa

h. Kurangnya Paparan Bahasa 

i. Gangguan Pembelajaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun