1) Pemberdayaan intrinsik
Rasa kontrol dan pengaruh yang dimiliki seseorang dalam suatu situasi. Hal ini mendorong motivasi dan rasa akal.
2) Amanah
Ini melibatkan penilaian diri siswa/karyawan dan penilaian rekan sejawat. Umpan balik yang mereka berikan dan terima akan membantu pekerjaan mereka. Di luar ini, itu akan memperkuat keterampilan komunikasi antar tim.
3) Keterampilan fungsional
Ini bisa apa saja mulai dari literasi digital hingga manajemen waktu. Pembelajaran berbasis masalah memberi orang kesempatan untuk mempelajari keterampilan fungsional sambil berjalan. Ini jauh lebih menarik daripada duduk dan mendengarkan.
Manfaat Pembelajaran Berbasis Masalah yang Dipimpin Siswa
Pembelajaran yang dipimpin siswa adalah salah satu cara yang paling memberdayakan untuk menempatkan siswa di garis depan pengalaman pendidikan mereka sendiri. Ini mendorong siswa untuk menjadi inovatif, kreatif, berpikiran terbuka, dan logis. Ini juga menawarkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan orang lain secara aktif dan aktif. Â Sebagai bagian dari model pendidikan imersif kami, kami telah menemukan banyak manfaat dari pembelajaran berbasis masalah:
Mempromosikan pembelajaran mandiri: Sebagai pendekatan yang berpusat pada siswa, pembelajaran berbasis masalah mendorong anak-anak untuk mengambil inisiatif dan tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri.
Â
Kembangkan keterampilan yang dapat ditransfer: Kemampuan yang dikembangkan siswa tidak hanya diterjemahkan ke dalam satu kelas atau materi pelajaran. Mereka dapat diterapkan pada sejumlah besar mata pelajaran sekolah serta kehidupan di luar, dari mengambil kepemimpinan hingga memecahkan dilema dunia nyata.
Meningkatkan kemampuan kerja tim: Banyak proyek pembelajaran berbasis masalah meminta siswa berkolaborasi dengan teman sekelas untuk menemukan solusi. Pendekatan kerja tim ini menantang anak-anak untuk membangun keterampilan seperti kolaborasi, komunikasi, kompromi, dan mendengarkan.