Mohon tunggu...
Windi Agustinasari
Windi Agustinasari Mohon Tunggu... Guru - Pendidik Generasi Pembangun Peradaban Gemilang

Life Is Choice. Pilihlah sesuai dengan apa yg Allah sukai. Hidup adalah perjuangan. Berjuanglah untuk menegakkan kalimat Allah. Hidup hanya satu kali. Hiduplah untuk sang maha hidup. Sang maha kuasa. Sang maha segalanya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Muslim India Diserang karena Keislamannya?

16 Maret 2020   06:15 Diperbarui: 16 Maret 2020   06:30 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belumlah luka ini kering karena mendengar pembantaian kaum muslim Palestina, Suriah, Rohingya, dan Uighyur, sekarang giliran kaum muslim di India yang menjadi korban dari ganasnya  sistem kehidupan. India berduka, kaum muslim terluka karena disahkannya UU Kewarganegaraan yang hanya diberikan kepada imigran yang beragama Hindu, Kristen, dan agama minoritas lainnya selain Islam. 

Akibat diskriminasi itu, terjadilah konflik antara Hindu dan Islam di pinggiran New Delhi. Tercatat 27 orang dilaporkan meninggal dunia dan lebih dari 200 orang terluka (CNN Indonesia, 29/02/2020).

Sedih ini tak cukup sampai di situ, diri ini yang tidak mempunyai kuasa apapun tidak habis pikir melihat sikap yang diambil oleh para petinggi negeri. Menteri agama Fachrul Razi meminta agar seluruh tokoh dan umat beragama di Indonesia untuk menahan diri dan tak bersikap emosional menyikapi bentrok antara umat Hindu dan muslim di India beberapa hari lalu.

"Mari kita kedepankan kehidupan beragama yang damai, rukun, toleran, bersama dalam keragaman," kata dia.

Berbeda dengan salah satu pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanixs dalam pernyataannya kepada suara nasional, Ahad (1/3/2020). "Jokowi harusnya menunjukkan rasa solidaritas muslim di India". Menurutnya Indonesia biasa menggunakan pengaruhnya di dunia internasional mengecam pembantaian muslim di India. Indonesia bisa menggalang negara-negera muslim untuk mengecam India. Ada kemungkinan Jokowi takut hubungan dengan India retak akibat mengecam pembantaian muslim di negeri Bollywood itu.

Benar apa yang dikatakan Muhammad Yunus, penguasa negeri ini masih bersikap basa-basi, takut dengan ancaman diplomasi yang akan berpengaruh pada perekonomian negeri. Padahal Indonesia bisa memaksimalkan usaha untuk menunjukkan sikap pembelaan utuh sebagai sesama muslim.

Sebagaimana dalam QS. Al Maidah :2, Allah berfirman:

"Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolonglah dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksaanNya."

Allah memerintahkan kita untuk saling tolong menolong, terlebih kepada saudara muslim kita yang sedang dalam kesulitan.  Muslim di India hanya meminta haknya, tapi apa yang dilakukan oleh warga lain di sana? Mereka membakar dan menyiksa muslim India seakan-akan muslim India sepenuhnya salah, sungguh sikap yang tidak berperikemanusiaan. 

Allah memerintahkan Rasulullah untuk menjaga kafir yang berada dalam wilayah Islam pada masa Islam berjaya dulu. Allah melarang nabi, para khulafaur rasyidin dan para khalifah selanjutnya untuk berlaku tidak adil kepada kafir yang mau taat pada aturan Islam. Islam agama yang sempurna, agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam, dan akan dapat dirasakan sebagai agama yang sempurna jika diterapkan dalam bingkai yang pas yaitu Khilafah.

Umat butuh perisai, umat butuh pelindung secara global untuk seluruh muslim yang ada di dunia. Umat muslim dan non muslim di seluruh dunia dapat hidup berdampingan tanpa ada konflik agama, dan semua itu hanya dapat dirasakan apabila seluruh aturan Islam diterapkan secara kaffah dalam naungan Khilafah. Wallahu 'alam.[]

 

Windi Agustinasari

Guru Pendidik Generasi Masa Depan 

STP Khoiru Ummah Bandung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun