Di sela-sela seminar sehari ini, sekilas aku baca recent updates di BBM-ku. Keponakanku menulis status : ada mayat. Aku hanya membacanya saja tanpa rasa ingin tahu. Aku pikir itu hanya sekadar status, maka aku sama sekali tak menghiraukannya, apalagi sampai bertanya kepadanya mengenai statusnya itu.
Setelah acara makan, sekitar pukul dua siang, keponakanku lalu mengirimkan BBM tentang gegernya warga kampung sekitar, karena di sungai yang tak jauh dari rumah itu ada mayat seorang nenek. Lalu aku membalasnya dengan pertanyaan, "Itu beneran?"
Dan perbincangan tak aku lanjutkan kembali, setelah ia menjawab, "Iya. Beneran."
Sesampainya di rumah, aku memperoleh informasi bahwa ada seorang nenek yang kemungkinan jatuh ke sungai dengan posisi tertelungkup. Tak jauh dari mayatnya, warga menemukan tas yang berisi antara lain Al-Quran. Mungkin nenek ini akan mengaji atau pulang dari mengaji, belum jelas. Kemudian salah satu pengurus di lingkungan itu menelepon polisi, dan mayat lalu dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin. Hingga kini, belum ada pihak keluarganya yang mengurusnya.
Ya Tuhan...
Betapa aku ikut berduka cita yang sangat dalam, meski aku tak mengenalnya. Perjalanannya berakhir di sungai itu. Perjalanan sebelum atau sesudah mengaji, melantunkan ayat-ayat suciMu.
Nek, aku memang tak mengenalmu. Namun aku ingin berdoa untukmu dengan segenap ketulusan dan kerendahan hatiku, semoga jalan Nenek terang dan lapang. Amin. Semoga saat aku menulis ini, Nenek sudah bertemu dengan sanak keluarga Nenek. Amin. Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberikan tempat terbaik untuk Nenek. Amin.
***
Kejutanku hari ini, dukaku hari ini atas lepasnya roh seseorang yang belum diketahui identitasnya.