Mohon tunggu...
Winda OktorahmaPramasetia
Winda OktorahmaPramasetia Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Sebelas Maret

Saya seorang mahasiswa sastra indonesia yang hobi sastra dan seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UNS Desa Lorog Menggelar Sosialisasi Kesadaran Masyarakat terhadap Lingkungan dan Limbah Sekitar

1 Maret 2023   21:08 Diperbarui: 1 Maret 2023   22:06 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu - ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) antusias dengan pelaksanaan sosialisasi (sumber: dokumen pribadi)

Sukoharjo, 01 Februari 2023

Mahasiswa KKN UNS Periode Januari - Februari 2023 Kelompok 60 yang bertempat di desa Lorog, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo sukses menggelar beberapa kegiatan sosialiasi dengan judul kegiatan "Sosialisasi Pemilahan Sampah dan Bank Sampah serta Pelatihan Pembuatan Briket dari Sekam Padi" pada hari Selasa pagi (28/2/23). Kegiatan ini merupakan dua rangkaian kegiatan dari dua belas program kerja yang telah direncanakan dan disusun oleh mahasiswa KKN di desa Lorog. Pelaksanaan kegiatan KKN di desa Lorog ini dilaksanakan selama 45 hari, terhitung dari 17 Januari 2023 hingga 2 Maret 2023.

Program Kerja Sosialisasi Lingkungan dan Limbah ini dilaksanakan pada hari Selasa, 28 Februari 2023 yang dimulai pukul 09.00 - 10.30 WIB bertempat di Balai Desa Lorog. Pada kegiatan ini dihadiri oleh ibu - ibu dari Kelompok Wanita Tani (KWT) desa Lorog. Kegiatan ini merupakan program kerja dari Azka Fikrianto (21) selaku ketua pelaksana kegiatan "Sosialisasi Pemilahan Sampah dan Bank Sampah". Acara dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari Bapak Muksam selaku kepala desa serta dilanjut dengan pembawaan materi oleh narasumber yaitu Rizky Wisnu Ardhana yang berasal dari Bank Sampah UNS . Tujuan ini dilaksanakan bertujuan untuk menambah tingkat kesadaran masyarakat terhadap pengolahan dan pemilahan sampah dengan adanya prinsip 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan semangat pada masyarakat di desa Lorog terhadap pengadaan bank sampah. 

Foto bersama dan penyerahan simbolis kepada narasumber dari Bank Sampah UNS (sumber: dokumen pribadi)
Foto bersama dan penyerahan simbolis kepada narasumber dari Bank Sampah UNS (sumber: dokumen pribadi)
Ketua Bank Sampah UNS yaitu Mas Rizky Wisnu Ardhana berharap agar setelah diadakannya kegiatan sosialisasi ini, masyarakat di desa Lorog dapat menangkap ilmu yang telah mereka paparkan dan dapat melakukan prinsip 3R untuk proses pemilahan sampah serta meningkatnya kesadaran untuk memperbaiki sistem dari bank sampah yang ada di desa Lorog.

"Semoga kedepannya, masyarakat di desa Lorog dapat mengaplikasikan apa yang telah dipaparkan dari kami mengenai prinsip 3R untuk pemilahan sampah dan kesadaran masyarakat terhadap bank sampah agar berjalan dengan lancar dan aktif kembali. Hal ini, dikarenakan saya mendapat informasi dari para hadirin yang datang untuk bank sampah di sini kurang aktif dan sempat terhenti dikarenakan belum adanya pengurus bank sampah yang mengelolanya." tutur harapan Mas Rizky ketika ditanya mengenai harapan setalah dilaksanakan kegiatan sosialisasi ini. 

Setelah sesi Sosialisasi Lingkungan dan Limbah selesai, kegiatan dilanjutkan ke sesi Pelatihan Pembuatan Briket dari Sekam Padi. Program Kerja Pelatihan Pembuatan Briket dari Sekam Padi dimulai pukul 10.30 - 11.00 WIB. Kegiatan ini merupakan program kerja dari Kanda Abednego Wibowo (22) selaku ketua pelaksana kegiatan serta pembawa materi "Pelatihan Pembuatan Briket dari Sekam Padi". Program kerja ini dilakukan karena mengingat potensi terbesar di desa Lorog adalah di bidang pertanian sehingga alangkah baiknya apabila limbah hasil pertanian tersebut dapat diolah menjadi barang yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual yang tinggi. Kegiatan ini dimulai dengan penyampaian materi mengenai pemanfaatan limbah sekam padi untuk dijadikan briket dan kemudian dilanjutkan dengan pelatihan untuk membuat briket. Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa Lorog bahwa limbah sekam padi tersebut dapat diolah menjadi barang yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual yang tinggi.


Kegiatan Pelatihan Membuat Briket dari Sekam Padi (sumber: dokumen pribadi)
Kegiatan Pelatihan Membuat Briket dari Sekam Padi (sumber: dokumen pribadi)
Program kerja mahasiswa KKN UNS sebagai bentuk pengabdian sekaligus mendorong kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan limbah mengadakan pelatihan pembuatan filter air dengan memanfaatkan botol minum bekas menjadi badan filter air. Pelatihan dengan judul "Pelatihan Pembuatan Filter Air Sederhana Skala Rumah Tangga" dilaksanakan pada hari Sabtu (25/2/23) pukul 19.30-21.30. Program kerja pelatihan pembuatan filter sederhana ini bertempat di salah satu rumah warga yaitu rumah Pak Waluyo bersama dengan Warga Lorog terkhusus RW 9 Dusun Cemetuk, Desa Lorog, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan ini berjalan dengan sukses dan disambut dengan antusias oleh warga karena dapat menjadi solusi dari air kapur yang dimiliki oleh masing-masing rumah tangga.

Sosialisasi Filter Air: Dokumen pribadi
Sosialisasi Filter Air: Dokumen pribadi

Kegiatan pelatihan dimulai dengan pemberian materi tentang pentingnya air bersih, bahaya air kapur lalu dilanjutkan pelatihan pembuatan filter air sederhana skala rumah tangga. Untuk mendorong minat para warga dilakukan pemanfaatan limbah botol minum bekas sebagai badan filter sehingga mengurangi biaya pembuatan filter air. Di dalam botol air minum bekas diisi media filter yang sesuai dengan permasalahan air di Desa Lorog, yaitu air yang memiliki kandungan kapur cukup tinggi. Hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan kapas dan arang aktif yang dapat mengurangi kadar kapur dalam air. 

Foto bersama kegiatan selapanan : Dokumen Pribadi 
Foto bersama kegiatan selapanan : Dokumen Pribadi 

Salah satu warga, Pak Haryanto mengatakan "Air di Lorog memang mengandung air kapur dan untuk tindakan dari warga setempat hanya menggunakan media filter berupa kain yang dililitkan diujung keran sehingga mengurangi kadar kapur pada air yang mengalir. Semoga setelah diadakan pelatihan ini para warga dapat melakukan tindakan yang lebih baik untuk mengatasi air kapur pada setiap rumah."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun