Mohon tunggu...
WINDA OCTAVIA
WINDA OCTAVIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Saya adalah mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Paper Upcycling Sebagai Wujud Sustainable Living: Tercermin Melalui Inisiatif Sustainable Fashion

8 September 2023   10:22 Diperbarui: 8 September 2023   10:25 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsep Sustainable Living merupakan gaya hidup yang berkelanjutan dengan mempertahankan keserasian lingkungan dan mengurangi kerusakan lingkungan. Gaya hidup ini lebih minimalis dan ramah lingkungan. Konsep sustainable living ini sering dihubungkan dengan konsep lifestyle manusia karena gaya hidup ini sangat peduli terhadap dampak buruk lingkungan sekitar. Salah satu tren sustainable living adalah memulai hidup go green dengan memilih makanan yang sehat seperti sayur-sayuran serta barang-barang yang sudah tidak digunakan seperti kertas yang menumpuk dapat dijadikan ramah lingkungan. Pengaplikasian sustainable living ini mengacu pada gambaran yang berkaitan dengan pengurangan dampak lingkungan dan mendorong kepekaan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan sustainable living ini sangat penting untuk mencapai keberlanjutan dengan menganalisis efektivitas dan fungsi produk, layanan, dan gaya hidup. Adanya pola hidup ini nantinya akan dapat meningkatkan strategi pembangunan berkelanjutan global dan lokal serta menentukan target tepat sasaran untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan.

Sustainable living bisa dilakukan dengan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Cara simple yang bisa dilakukan, seperti mengonsumsi barang-barang sesuai dengan kebutuhan, memilih produk ramah lingkungan, melakukan daur ulang atau upcycling, dan sebagainya. Lalu, apakah penting untuk memilih produk kertas yang ramah lingkungan dan berkelanjutan?

Penting bagi kita untuk memilih produk kertas berbasis ramah lingkungan dan berkelanjutan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular. Konsep ini berfokus pada pengurangan dan daur ulang produk agar mengurangi produksi limbah kertas. Salah satu praktik ekonomi sirkular dalam penggunaan kertas adalah paper upcycling.

Apa itu Paper Upcycling?

Paper upcycling adalah proses mengolah kertas bekas menjadi produk baru yang mempunyai nilai (value) dan menjadi lebih berguna. Paper upcycling berbeda dengan daur ulang kertas yang melibatkan pemecahan kertas menjadi serat-serat untuk dibuat menjadi kertas baru. Namun, paper upcycling ini lebih mengarah pada kreativitas dan inovasi untuk menciptakan suatu produk dari kertas bekas. Adanya proses perubahan kertas bekas ini memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat, yaitu mengurangi jumlah kertas bekas yang dibuang di tempat sampah/dibakar dan menyebabkan polusi udara. Tujuan dari paper upcycling ini untuk menciptakan nilai tambah dari kertas bekas sehingga kembali menjadi produk yang berkualitas dan bermanfaat, seperti produk fashion, kerajinan, dan lainnya. Namun, paper upcycling tidak hanya menciptakan produk yang memiliki nilai guna, tapi juga membuktikan bahwa limbah dapat diubah menjadi barang bernilai.

Upcycling menjadi alat visual dalam menyebarkan pesan tentang perubahan iklim, krisis limbah, dan pentingnya melestarikan sumber daya alam. Selain itu, paper upcycling menciptakan platform untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan. Hal ini berguna untuk memperkuat ikatan sosial antara orang-orang yang memiliki tujuan yang sama dalam menjaga lingkungan dan merangkul gaya hidup berkelanjutan. Siapa nih yang tau perusahaan apa yang sudah menerapakan paper upcycling ini?

Salah satu perusahaan yang menerapkan paper upcycling dalam bisnisnya yaitu Royal Golden Eagle (RGE). Dikutip dari website a-pradana.net, Royal Golden Eagle merupakan sebuah grup perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri, termasuk pulp dan kertas yang didirikan pada tahun 1973. Perusahaan ini memiliki komitmen tinggi terhadap pembangunan berkelanjutan di semua lokasi perusahaan tersebut beroperasi.

Royal Golden Eagle (RGE) memiliki beberapa anak perusahaan yang memproduksi kertas secara berkelanjutan salah satunya adalah APRIL (Asia Pacific Resources International Holdings Limited). APRIL memiliki pabrik daur ulang kertas di Pangkalan Kerinci. Kertas bekas yang digunakan, seperti koran, kardus, kertas tulis, atau kertas fotokopi. APRIL memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat karena mengurangi jumlah sampah yang dapat mencemari udara, tanah, dan air. Selain itu, adanya paper upcycling ini dapat menciptakan lapangan kerja dan pendapatan bagi masyarakat lokal yang terlibat dalam pengumpulan dan pengolahan kertas bekas. APRIL Group menghasilkan produk kertas merk PaperOneTM yang merupakan kertas bersertifikat PEFC (Programme for the Endorsement of Forest Certification). Kertas tersebut telah terjamin berasal dari sumber daya hutan yang dikelola secara lestari.

Sumber: novarty.com
Sumber: novarty.com
Selain itu, Royal Golden Eagle (RGE) juga tampil di bidang sustainable fashion. Pusat dari etos sustainable fashion RGE sendiri adalah komitmen pada tiga pilar keberlanjutan yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Perjalanan sustainable fashion melebihi penciptaan pakaian semata, mereka juga meluas hingga pemberdayaan komunitas dan kesejahteraan pekerja.

Sumber: klingberg.org
Sumber: klingberg.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun