Mohon tunggu...
Win Ruhdi Bathin
Win Ruhdi Bathin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani kopi

saya seorang penulis, belajar menulis.....suka memoto, bukan fotografer...tinggal di pedalaman Aceh sana. orang gunung (Gayo). Kini coba "bergelut" dengan kopi arabika gayo olahan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Catatan Kelam Pertanian di Gayo

13 November 2021   11:38 Diperbarui: 13 November 2021   11:46 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wiknyo, 67 tahun. Sosok sederhana yang banyak mengembangkan pertanian di Gayo ke kancah nasional . Foto. Koleksi pribadi Wrb.

Sudah lama kami tak bersilaturrahmi. Pak Wiknyo, sesungguhnya ,tak pernah pensiun. Selalu memproduksi bibit Keprok Gayo bersama Masyarakat Perlindungan indikasi Geograpis Jeruk Keprok Gayo (MPIG). Dimana Wiknyo adalah ketuanya.

Satu Kelompok masyarakat yang konsisten menjaga dan mengembangkan Keprok Gayo khas Paya Tumpi.

Kamipun berjabat tangan. Duduk diteras dengan pemandangan jeruk Keprok Gayo yang buahnya telah matang didalam planterbag.

Kami membakar tembakau. Menyilangkan kaki diatas kursi kayu yang busanya tak lagi terasa empuk.

Ceritapun mengalir deras. Diiringi tawa terbahak karena gagal mewujudkan mimpi, membuat kawasan agrowisata tanaman unggul gayo di tepi danau, lengkap dengan kulinas khas Gayo. Sebagai ikon wisata dan souvenirbdi Gayo.

Kabupaten Dataran Tinggi ini, gagal fokus mengembangkan penelitian kopi, sayuran dan buah, dengan apbk yang mencapai trilyunan. Hanya habis untuk operasional PNS  dan proyek proyek berharap fee yang ternyata adalah gratifikasi.

Pertanian Yang Tersesat di Jalan yang Terang.

Gayo yang populer dengan kopi Arabikanya ternyata tidak diikuti dengan Pembangunan infra struktur dan lembaga riset kopinya.

Gayo 1 dan Gayo 2 yang sudah jadi kopi unggul nasional ini , tidak memilki kebun induk.

"Seharusnya kopi itu memiliki Kebun Induk Tunggal. Sebagai jaminan keaslian varitas. Dirawat dan dijaga . Agar tidak tercampur dengan varitas lain", ungkap Wiknyo.

Wiknyo malah menanyakan dimana sesungguhnya kebun induk tunggal  varitas yang sudah dirilis nasional itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun