Mohon tunggu...
Ignatius Winarto
Ignatius Winarto Mohon Tunggu... Guru SMA Tarakanita 2 Jakarta

Olahraga untuk kesehatan dan kebugaran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Idjon Djanbi, "Ingatkah pendiri Kopassus ini?"

5 Oktober 2025   18:01 Diperbarui: 5 Oktober 2025   18:01 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawasan Monas hari ini seperti "siaga satu"  pasukan dari matra darat, laut, udara berkumpul didukung dengan  kendaraan militer nya. Ya, hari ini adalah hari HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke 80, dengan TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju tema yg diusung. Menggambarkan TNI siap dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia, TNI lahir dari rakyat dan selalu dekat serta untuk rakyat mewujudkan keamanan dan kemajuan Indonesia.

Masing -- masing matra memiliki pasukan ekite yang tidak diragukan lagi kemampuannya, profesionalisme, patriotisme dan yang pasti kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi. Kesetiaan pada negara nomer satu. Salah satu pasukan Elite yang dimiliki TNI di Angkatan Darat  adalah Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Kopassus yang awalnya adalah Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).RPKAD dibentuk sebagai gada paling depoan TNI dalam memunuhi kebutuhan akan militer yang tangguh menghadapi pemberontakan di Indonesia. RPKAD ujung tombak TNI.

Yang menarik dari lahirnya RPKAD  yang sekarang Kopassus adalah tokoh militer  Belanda yang tidak "pulang kampung" setelah penyerahan kedaulatan Indonesia. Ia adalah Letnan Kolonel Mochammad Idjon Djanbi yang sebelumnya dikenal sebagai Rodes Barendrecht "Rokus" Visser. Seorang prajurit Indonesia kelahiran Belanda yang bertugas sebagai komando Belanda selama Perang Dunia II, perwira Korps Speciale Troepen.

Selama tahun 1947 sampai akhir 1949 , Sekolah pimpinan Kapten Visser terus melahirkan tentara terjun payung sampai saat dimana Belanda harus menyerahkan kekuasaaanya kepada Republik Indonesia. Akhirnya dia menetapkan keputusannya untuk tinggal di Indonesia, pindah ke Bandung. Visser kemudian bertani bunga di Pacet, Lembang dan memeluk agama islam kemudian menikah dengan  Suyatni. Visser kemudian mengubah namanya menjadi Mochammad Idjon Djanbi.

Pada 1952, Alexander Evert (AE) Kawilarang merekrut Djanbi ke pasukan untuk misi khusus yang dibentuk Panglima Siliwangi. Pasukan tersebut bernama Kesatuan Komando (Kesko). dan Djanbi menjadi pelatih, Mochammad Idjon Djanbi, seorang mantan prajurit Belanda yang menjadi komandan pertama sekaligus pendiri RPKAD (kini Kopassus), Pengalaman Idjon Djanbi sebagai anggota pasukan komando pada Perang Dunia II telah menarik perhatian Kolonel A.E. Kawilarang untuk membantu merintis pasukan komando.

 Idjon Djanbi kemudian aktif di TNI dengan pangkat Mayor. Idjon segera melatih kader perwira dan bintara untuk menyusun pasukan. Kemudian pada tanggal 16 April 1952 dibentuklah pasukan istimewa tadi dengan nama Kesatuan Komando Teritorium Tentara III/Siliwangi (Kesko TT. III/Siliwangi) dengan Mayor Infanteri Mochammad Idjon Djanbi sebagai komandannya.

Kawilarang cukup puas dengan kinerja Djanbi sebagai pelatih kekuatan Kesko dalam menumpas berbagai pemberontakan berdarah di Indonesia. Misalnya tahun 1953 berhasil

Pada tanggal 25 Juli 1955 KKAD berubah namanya menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD). Yang menjadi komandan adalah Mayor Mochammad Idjon Djanbi.

Masa Akhir Djanbi

Masa akhir Djanbi kurang beruntung dalam jajaran militer di Indonesia. Ada desakan bahwa pimpinan di militer harus orang pribumi.Djanbi kemudian ditawarkan jabatan baru yang jauh dari pelatihan komando RPKAD. Djanbi yang lahir di Kanada sekitar tahun 1915 dengan nama asli Rokus Bernardus Visser,  mantan anggota Korps Speciale Troepen KNIL tidak menerimanya dan meminta pensiun dari militer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun