Mohon tunggu...
Winari
Winari Mohon Tunggu... Universitas Muhammadiyah Kuningan

✨️

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi: Sekadar Mata Kuliah atau Landasan Karakter?

21 Januari 2025   10:45 Diperbarui: 21 Januari 2025   10:47 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 (Sumber: https://unpes.ac.id/mengapa-mahasiswa-perlu-mempelajari-mata-kuliah-mk-pancasila)

"Bayangkan jika suatu hari nilai-nilai Pancasila benar-benar hilang dari kehidupan kita. Apakah masyarakat masih bisa hidup rukun? Apakah keadilan masih bisa ditegakkan?" Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi seharusnya menjadi benteng utama dalam menjaga dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Namun, kenyataannya, banyak mahasiswa yang menganggapnya sekadar mata kuliah wajib tanpa makna yang mendalam. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengajaran Pendidikan Pancasila serta bagaimana cara membuatnya lebih relevan bagi generasi muda.

Pendidikan Pancasila tentu saja memiliki peran penting sebagai landasan ideologis dalam pembentukan karakter dan identitas bangsa. Melalui pengenalan nilai-nilai Pancasila, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menginternalisasikan prinsip-prinsip moral dan etika yang menjadi dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara (Hayqal & Najicha, 2023)

Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi hanya sekadar mata kuliah ? Benarkah demikian ?  

Pengajaran Pancasila di perguruan tinggi seringkali mengarah pada pendekatan yang terkesan formalitas dan monoton, dimana materi diajarkan tanpa keterkaitan yang jelas dengan isu-isu sosial yang relevan. Akibatnya, mahasiswa merasa Pendidikan Pancasila tidak lagi relevan dengan kehidupan mereka, sehingga nilai-nilai Pancasila gagal menginspirasi dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan yang kurang interaktif dan minimnya aplikasi praktis justru mengurangi potensi pendidikan ini dalam membentuk karakter mahasiswa yang seharusnya kokoh dan berintegritas

Selain itu, perkembangan teknologi dan globalisasi juga membawa tantangan tersendiri. Arus informasi yang begitu cepat, terutama melalui media sosial, sering kali mempengaruhi pola pikir mahasiswa. Dalam beberapa kasus, mereka lebih mudah terpengaruh oleh ideologi atau nilai-nilai asing yang bertentangan dengan prinsip Pancasila, tanpa memiliki filter yang kuat untuk menyaring informasi yang diterima.

Minimnya pengamalan nilai Pancasila juga dapat terlihat dalam kehidupan kampus. Misalnya, masih adanya kasus diskriminasi, ujaran kebencian, serta kurangnya kepedulian terhadap sesama. Jika hal ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin bahwa generasi muda akan semakin jauh dari identitas kebangsaan yang seharusnya mereka pegang teguh.

Kurangnya minat mahasiswa untuk mata kuliah ini. Banyak mahasiswa menganggap Pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah yang membosankan dan tidak memiliki dampak langsung terhadap kehidupan atau karier mereka. Kurangnya inovasi dalam metode pembelajaran membuat mata kuliah ini semakin kurang diminati, sehingga mahasiswa cenderung hanya mengejar nilai tanpa benar-benar memahami esensi dari Pancasila.

Pendidikan Pancasila Sebagai Landasan Karakter 

Membangun Karakter Mahasiswa Melalui Pendidikan Pancasila. Pendidikan Pancasila membentuk karakter mahasiswa dengan menanamkan nilai kebersamaan, keadilan sosial, dan toleransi. Nilai kebersamaan mengajarkan solidaritas, keadilan sosial mendorong kesejahteraan bersama, dan toleransi mengajarkan penghargaan terhadap perbedaan. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat.

Solusi untuk meningkatkan pendidikan pancasila:

Menghubungkan Pancasila Dengan Isu Sosial Terkini: Pancasila bukan sekadar teori, melainkan dasar yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah sosial yang ada di sekitar kita. Mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan isu-isu kontemporer, seperti radikalisasi, ketidakadilan sosial, dan perubahan iklim, akan memberi mahasiswa pemahaman yang lebih mendalam mengenai relevansi Pancasila dalam kehidupan mereka. Penerapan nilai-nilai ini dalam kehidupan nyata dapat mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan yang berperan dalam memajukan masyarakat.

Penerapan Nilai Pancasila Dalam Proyek Nyata: Agar nilai-nilai Pancasila tidak hanya menjadi konsep dalam buku, mahasiswa perlu terlibat dalam proyek nyata yang mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut. Misalnya, mereka dapat terlibat dalam kegiatan sosial, kampanye toleransi, atau proyek yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Dengan cara ini, mahasiswa akan merasakan langsung dampak positif dari pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Menunjukkan Relevansi Pancasila dalam Dunia Kerja dan Kehidupan Sehari-hari. Pendidikan Pancasila harus dikaitkan dengan pengembangan karakter yang dibutuhkan dalam dunia kerja, seperti integritas, keadilan, dan kerja sama. Ketika mahasiswa memahami bahwa Pancasila tidak hanya relevan dalam kehidupan berbangsa, tetapi juga sangat berpengaruh dalam membentuk karakter mereka sebagai profesional di masa depan, mereka akan lebih termotivasi untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun